MR.com, Padang| Pekerjaan pembangunan ruang kelas baru(RKB) di MTSN 7 Padang diduga mengalami keterlambatan yang cukup signifikan. Pelaksanaan proyek negara yang berada dibawah pengelolaan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat (Kanwil Kemenag Sumbar) mengalami kendala terhadap pengadaan material tiang pancang, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam proses pengerjaannya.
Bukan hanya tiang pancang, lahan yang sempit, perubahan teknis serta sulitnya mendapat izin dari pihak sekolah untuk merobohkan pagar, disinyalir juga menjadi penyebab terlambatnya pembangunan ruang kelas baru(RKB) di sekolah tersebut.
Akibat dari kendala itu semua, pekerjaan untuk menambah ruang belajar sebagai fasilitas pendidikan di sekolah berbasis islami itu menjadi terlambat. Disisa waktu pelaksanaan hingg hari ini, progres pekerjaan diduga belum mencapai lima puluh persen (50%).
Penjelasan itu disampaikan oleh pihak rekanan CV. Irene Gladiess bernama Man. Saat dikonfirmasi, Man menjelaskan bahwa banyak kendala yang membuat pembangunan RKB di MTSN 7 Padang menjadi terlambat.
"Ada sekitar dua(2) bulan jarak waktu kedatangan material tiang pancang sejak kami pesan. Selain itu, lahan sekolah yang sempit juga menjadi penyebab keterlambatan pekerjaan tersebut," terang Man pada Selasa (11/9/2023) via telpon 0813-6347-1xxx.
Lahan yang sempit tersebut disinyalir menjadi pemicu rencana akan ada perubahan desain dan teknis. Kata kontraktor itu, teknis yang awalnya menggunakan tiang pancang dirubah menjadi borpile, sehingga rencana itupun lagi-lagi memakan waktu yang cukup lama.
Kemudian kata Man lagi, keterlambatan juga disebabkan lambatnya pihak sekolah (MTSN 7 Padang) dalam memberikan izin kepada kami untuk merobohkan pagar dan gapura sekolah.
"Karena, kalau belum mendapatkan izin dari pihak sekolah untuk merobohkan pagar dan gapura itu, kami sebagai kontraktor belum bisa memulai pembangunan RKB tersebut," tandasnya.
Namun pada akhirnya, teknis yang dipakai untuk pembangunan RKB di MTSN itu kembali keperencanaan semula, yakni teknis dengan sistim menggunakan tiang pancang, pungkasnya.
Lain pihak, waktu media mengkonfirmasikan kepada Edi yang disebut sebagai Kepala Sekolah MTSN 7 Padang. Terkait persoalan itu diduga Edi tidak mau menanggapinya atau berkomentar. Pasalnya sudah sering kali media mencoba menghubungi nomor ponselnya 0852-7420-8xxx, meskipun menandakan masuk, tetapi Edi tidak pernah menjawab.
Dengan terlambatnya pembangunan RKB itu, bagaimanakah tanggapan pengamat pendidikan serta pihak-pihak terkait lainnya.?
Media masih upaya konfirmasi pihak-pihak terkait lain hingga berita ini ditayangkan.(cr)