Latest Post

1 #Kajati #Kajari #Sumbar #Pasbar 4 #Pasbar 1 #Pasbar #IMI 1 #sunatanmasal #pasbar #kolaboraksi 1 17 Agustus 1 AAYT 1 Administrasi 6 Agam 1 Agama 1 Aia Gadang 1 Air mata 1 Ajudan 1 Akses 4 Aksi 1 Amankan 1 Ambulance 1 Anam Koto 1 Anggaran 6 APD 1 Arogan 2 Artikel 1 Aset 1 Asimilasi 1 ASN 1 Atlet 1 ATR 2 Aturan 1 Babinkamtibmas 1 Baharuddin 1 Balon 1 Bandung 1 Bansos 1 Bantah 7 Bantuan 1 Batu Sangkar 1 Bawaslu 1 Baznas 1 Baznas Pasbar 1 Bebas 1 Bedah Rumah 1 Belajar 1 Belanja 4 Bencana 2 Berbagi 1 Berjoget 1 Bhakti 1 Bhayangkara 1 Bhayangkari 2 Bina Marga 1 BK 1 BKPSDM 1 BLPP 1 BLT Dana Desa 3 BNN 4 BNNK 1 Bocah 1 Bogor 1 Box Redaksi 1 Boyolali 9 BPBD 1 BPK RI 1 BPN 1 BTN 1 BTT 8 Bukittinggi 1 Bully 17 Bupati 3 Bupati Pasbar 1 Cacat Hukum 1 Calon 1 Camat 1 Cerpen 6 Corona 1 Covid 29 Covid 19 16 Covid-19 1 CPNS 1 cross 1 dampak 1 Dana 1 Dandim 1 Data 1 Demo 1 Dermawan 3 Dharmasraya 1 Dilaporkan 1 dinas 2 Dinkes 1 Dinsos 2 Direktur 3 Disinfektan 4 DPC 2 DPD 1 DPD Golkar 1 DPD PAN 1 DPP 12 DPRD 3 DPRD Padang 1 DPRD Pasbar 1 Dukungan 1 Duta Genre 1 Emma Yohana 2 Erick Hariyona 1 Ershi 1 Evakuasi 1 Facebook 1 Forkopimda 1 Formalin 1 Fuso 1 Gabungan 1 Gempars 1 Geoaprk 3 Gerindra 1 Gor 1 Gudang 3 gugus tugas 3 Hakim 2 HANI 1 Hari raya 1 Haru. 1 Hilang 1 Himbau 2 Hoax 1 Hujat 2 Hukum 1 Humas 1 HUT 1 Hutan Kota 1 idul adha 1 Ikan Tongkol 1 Iklan video 1 Ikw 2 Ilegal mining 1 Incasi 1 Inspektorat 1 Intel 3 Isolasi 1 Isu 1 Jabatan 32 Jakarta 3 Jalan 1 Jambi 3 Jateng 6 Jubir 1 Jumat berbagi 1 Jurnalis 10 Kab. Solok 2 Kab.Agam 4 Kab.Padang Pariaman 3 Kab.Pasaman 2 Kab.Solok 1 Kab.Solok Selatan 1 Kabag 3 Kabid 2 Kabupaten Pasaman 1 Kader 3 Kadis 1 Kajari 2 Kalaksa 1 Kanit 1 Kapa 10 Kapolres 1 Karantina 6 Kasat 1 Kasi 1 KASN 1 Kasubag Humas 1 Kasus 1 Kebakaran 1 Kejahatan 1 Kemanusiaan 1 Kemerdekaan 2 Keracunan 1 Kerja 1 Kerja bakti 1 kerjasama 2 Kesbangpol 1 Kesenian Daerah 1 Kesra 2 Ketua 2 Ketua DPRD 1 Kinali 2 KKN 1 Kodim 2 KOK 3 Kolaboraksi 2 Komisi 1 Komisioner 4 KONI 1 KONI PASBAR 1 Kontak 1 Kontrak 1 Kopi 4 Korban 1 Korban Banjir 1 Korupsi 15 Kota Padang 2 Kota Solok 3 KPU 2 Kriminal 4 kuasa hukum 1 Kuliah 1 Kupon 1 Kurang Mampu 1 Kurban 1 Labor 1 Laka Lantas 1 Lalulintas 1 Lantas 5 Lapas 3 Laporan 1 Laporkan 2 Laskar 1 Lebaran 2 Lembah Melintang 1 Leting 1 Limapuluh Kota 1 LKAAM 1 Lubuk Basung 3 Maapam 3 Mahasiswa 1 Maligi 1 Masjid 3 Masker 1 Medsos 1 Melahirkan 1 Mengajar 2 Meninggal 5 Mentawai 1 metrologi 1 Milenial 1 MoU 1 MPP 1 MRPB 2 MRPB Peduli 1 MTQ 2 Mujahidin 3 Muri 1 Nagari 1 Narapidana 6 Narkoba 28 Nasional 1 Negara 2 Negatif 5 New Normal 2 New Pasbar 88 News Pasbar 1 Ngawi 1 ninik mamak 2 ODP 1 OfRoad 2 Oknum 2 olah raga 2 Operasi 127 Opini 1 Opino 1 OTG 2 PAC 1 Pada 663 Padang 7 Padang Panjang 18 Padang Pariaman 1 Painan 1 Pakar 4 Pandemi 1 Pangan 1 Pantai Maligi 1 Panti Asuhan 6 Pariaman 1 Paripurna 2 pariwara 1 Pariwisata 1 Partai 1 Pasaan 93 Pasaman 27 Pasaman Barat 521 Pasbar 1 Pasbat 1 Pasien 1 Paslon 1 Patuh 4 Payakumbuh 1 Pdamg 2 PDIP 4 PDP 6 Peduli 1 peduli lingkungan 1 Pegawai 2 Pelaku 3 Pelanggaran 3 Pemalsuan 1 Pemasaran 1 pembelian 1 Pembinaan 1 Pemda 1 Pemerasan 3 Pemerintah 1 Pemerintahan 1 Pemilihan 1 Pemilu 2024 65 Pemko Padang 1 Pemuda 1 Penanggulangan 1 penangkapan 2 Pencemaran 2 Pencuri 1 pendidikan 2 Pengadaan 2 Pengadilan 1 Penganiayaan 1 Pengawasan 1 Penggelapan 1 Penghargaan 1 penusukan 1 Penyelidikan 1 Penyu 1 Perantauan 1 Perawatan 3 Perbatasan 1 Peredaran 1 Periode 1 Perjalanan 1 perkebunan 3 Pers 1 Pertanahan 3 Perumda AM Kota Padamg 8 Perumda AM Kota Padang 2 Perumda Kota Padang 42 Pessel 3 Pilkada 1 Pinjam 1 PKH 1 PKK 1 Plasma 1 Plt 2 PN 1 PN Pasbar 2 PNS 3 pol pp 1 Polda Sumbar 4 Polisi 6 Politik 28 Polres 6 Polres Pasbar 1 Polsek 1 Pos 3 Pos perbatasan 6 Positif 2 posko 1 potensi 1 PPM 1 Prestasi 4 PSBB 1 PSDA 1 Puan 2 PUPR 1 Pusdalops 2 Puskesmas 1 Pustu 1 Rapid Test 2 razia 1 Rekomendasi 3 Relawan 1 Reses 1 Reskrim 1 Revisi 1 RI 8 RSUD 1 RSUP M Djamil 1 RTLH 1 Rumah Sakit 1 Rusak 1 Sabu 1 Samarinda 1 Sapi 2 SAR 8 Satgas 2 Satlantas 1 SE 4 Sekda 1 Sekda Pasbar 1 Selebaran 8 Sembako 1 Sertijab 1 Sewenang wenang 1 Sidak 13 sijunjung 1 Sikilang 2 Singgalang 1 sirkuit 2 SK 1 Snar 2 Solo 5 Solok 4 Solok Selatan 5 SolSel 4 sosial 2 Sosialisasi 2 Sumatera Barat 145 Sumbar 1 Sumbar- 1 Sumur 1 Sunatan massal 1 sungai 1 surat kaleng 6 swab 2 Talamau 1 Talu 1 Tanah 20 Tanah Datar 1 Target 1 Tata Usaha 1 teluk tapang 1 Temu ramah 2 Terisolir 1 Terminal 1 Tersangka 5 Thermogun 1 Tidak layak Huni 2 Tilang 1 Tindak Pidana Korupsi 1 tipiter 1 TMMD 2 TNI 1 TNI AL 1 Tongkol 1 TP.PKK 1 tradisional 1 Transparan 1 trenggiling 1 tuak 2 Tukik 1 Tumor 1 Ujung Gading 1 Ultimatum 1 Uluran 1 Unand 1 Upacara 1 Update 1 usaha 1 usir balik 1 Verifikasi 1 Virtual 1 wakil bupati 4 Wali Nagari 2 wartawan 1 Waspada 1 Wirid Yasin 1 Yamaha Vega 2 Yarsi 2 Yulianto 1 ZI 1 Zona Hijau 1 Zona Merah


Mitra Rakyat.com(Padang)
Dalam budaya minang perkataan "ang" kepada seseorang yang bukan saudara kandung laki-laki (adik.red) merupakan satu sikap yang buruk.

Itu bisa mencerminkan sifat orang yang mengucapkannya, kata Janahar Malin Marajo seorang Budayawan sekaligusTokoh masyarak di Kota Padang ini, pada Minggu (03/05) dirumahnya.


Apabila ada orang mengucapkan kata "ang" kepada seseorang lainya, mungkin dia merasa kecewa atau sakit hati kepada orang tersebut,  terangnya lagi.

Berita terkait : Kerugian Nasabah Akibat Kegagalan IT, Keuntungan Bagi Bank Nagari

Ini menyangkut perkataan mantan Humas di Bank Nagari yang berkata sedikit "kasar" kepada awak media. Dialah Aulia Alfadil, mantan Humas itu mengucapkan kata "ang " kepada jurnalis itu gara-gara memberitakan intansi tempat dia(Aulia Alfadil) bekerja.

Menanggapi pemberitaan terkait kekecewaan nasabah akibat pelayanan Bank Nagari, mantan Humas Bank Nagari ungkapkan bahasa berbau "premanisme", Aulia Alfadil melalui aplikasi WA nya mengirim pesan yang dengan tulisan "manga Rul?, Apo masalah "ang" jo Bank Nagari ?".

Ungkapan yang disampaikan Aulia ini dalam kebiasaan masyarakat "Ranah Minang" memiliki  pengertian sebagai bentuk ketidak senangan atau bisa juga sebuah ancaman, kata Janahar lagi.

Selanjutnya Aulia melalui WA dengan nomor 0852-7487-0xxx tersebut mengatakan "Ambo ndak di humas lai, kok ado masalah pribadi rancak basuo wak", jelas perkataan yang menunjukan ketidaksenangannya kepada awak media tersebut, tegas Janahar.

Mantan Humas Bank Nagari itu "meradang"
 mungkin setelah diminta kordinasi oleh pejabat Humas yang baru (Hari Susanto) terkait pemberitaan sebelumnya. Tapi bagaimana pun ucapan merupakan cerminan sifat seseorang, tukasnya.

Dan sebagai mantan Humas yang mestinya memiliki cara komunikasi yang baik dan bijak, Aulia Alfadil memang tidak cocok untuk menjabat Humas diBank Nagari itu,  pungkasnya.

Hingga berita ini terbit, media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainya. *roel*

Mitra Rakyat.com(Sumbar)
Nada sumbang terdengar setelah penetapan pemenang tender oleh pokja terhadap PT. Cahya Tunggal Abadi(CTA).
Diprediksi, paket pekerjaan Preservasi Jalan Muaro Kalaban - Batas.Jambi, Kiliranjao - Batas Riau tidak dapat tuntas hingga batas waktu yang diberikan.

Bahkan banyak yang berpendapat proyek tersebut akan menimbulkan  permasalah hukum nantinya.

Hal itu disebutkan salah seorang pengusaha kontruksi yang tinggal di Kota Padang ini, Sabtu(02/05) dikantornya.

Ada beberapa indikator penyebab kuatnya dugaan tersebut,  kata kontraktor yang tidak ingin namanya dituliskan itu.

Diantaranya, dugaan harga penawaran yang tidak wajar, track record perusahaan yang buruk serta terindikasi adanya KKN.

HARGA PENAWARAN TIDAK WAJAR

PT. Cahaya Tunggal Abadi (CTA) sebagai pemenang tender  menawar harga jauh di bawah Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Dan harga penawaran itu, kuat dugaan termasuk harga tidak wajar.

Dari HPS sebesar Rp69.562.475.637, PT. CTA menawaran Rp55.760.044.535, turun sebesar Rp13.802.431.102 atau 18,84 persen.

Harga penawaran yang demikian  itu tidak wajar serta tidak pernah dilakukan rekanan sebelumnya, apalagi pada paket multi year.

Dikhawatirkan, mutu dan kualitas proyek tersebut tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.

TRACK RECORD PERUSAHAAN BURUK, PROYEK BERMASALAH

Berdasarkan pantauan proyek yang dikerjakan PT. CTA pada tahun sebelumnya, rata rata bermasalah.

Diantaranya, Proyek jembatan Ciujung di desa keragilan Serang Banten senilai Rp41.838.241.000 bersumber dari APBN TA.2019

Serta Proyek Pembangunan jembatan lolong, Padang Sumbar senilai Rp15.424.481.000 bersumber dari APBD Sumbar TA.2019.

Ini menandakan kurang profesionalnya PT. CTA dalam mengerjakan proyek proyek yang dipercayakan kepadanya.

MILIKI KONEKSI KUAT DI KEMENTRIAN PUPR, PT. CTA DAPAT JATAH KUE APBN

Meskipun proyek yang ditangani PT.CTA rata rata bermasalah, namun tetap mendapatkan jatah dengan istilah "kue APBN".

Karena, pimpinan PT.CTA berinisial "KS", warga keturunan ini memiliki jaringan yang kuat di Kementrian PUPR  pusat.

Disinyalir beberapa petinggi di kementrian PUPR merupakan kawan semasa kuliahnya di ITB (almamater).

Hubungan emosional kental itu, tentunya memberikan peluang besar bagi PT. CTA untuk bisa mendapatkan proyek proyek besar di kementrian PUPR RI.

Bahkan, Dengan bermodalkan jaringan di kementrian PUPR RI itu,  membuat pejabat PUPR daerah Sumbar tidak berkutik. Bagi mereka yang menentang atau tidak bisa mengikuti keinginannya (KS) bisa bisa bergeser/pindah jabatan.

Berdasarkan informasi didapatkan, sudah ada beberapa Kasatker dan PPK yang menjadi korbannya. Benarkan demikian..?

Hebatnya, pada beberapa tahun lalu ketika Kadis PRASJALTARKIM SUMBAR (sekarang DPUPR Sumbar), Suprapto di sikat KPK, terkait kasus korupsi, nama "KS" sempat disebut sebut dan berangsur sirna.

DISINYALIR, MENGALIR KOMPENSASI (FEE) KEPADA OKNUM PEJABAT KEMENTRIAN PUPR

Kuat dugaan, pada setiap paket pekerjaan yang didapatkannya, mengalir komitmen fee ke rekening oknum pejabat di kementrian PUPR RI.

Namun untuk memastikan kebenaran hal itu,  tentunya menjadi tugas dan tanggungjawab dari aparat penegak hukum (APH), tutupnya.

Hingga berita ini terbit media masih menunggu jawaban konfirmasi pihak PT. CTA dan upaya konfirmasi pihak terkait lainnya. *tim*


Opini
Ditulis Oleh : Khusnawaroh (Komunitas Peduli Umat)

Mitra Rakyat.com
Harapan besar agar virus mematikan covid-19 di bulan suci ini cepat berakhir nampaknya masih jauh dari kenyataan. Jumlah kasus terinfeksi sudah mencapai angka 10,118 per 30 April 2020, bahkan korban meninggal selalu bertambah yakni 792 jiwa. Ini menunjukkan, bahwa dibutuhkan dana besar untuk biaya menanggulangi covid 19 ini, dan solusi pemerintah salah satunya yaitu hendak memangkas anggaran dan merelokasikan setiap anggaran demi program pencegahan virus mematikan itu termasuk anggaran pendidikan.

Ikatan Guru Indonesia (IGI) mengkritisi langkah pemerintah yang memotong tunjangan guru hingga Rp3,3 triliun. Keputusan tersebut muncul dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2020. Selain itu, pemotongan anggaran di sektor pendidikan juga dilakukan terhadap dana Bantuan operasional Sekolah (BOS), bantuan operasional penyelenggaraan PAUD, bantuan operasional pendidikan kesetaraan, serta bantuan operasional museum dan taman budaya. (republika.co.id, 21/4/2020). Selain itu, melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 1/2020,  dana abadi pendidikan berpotensi dijadikan sumber anggaran untuk penanganan Covid-19.

Hal ini bisa saja dikatakan solusi yang tepat untuk dijadikan sumber anggaran penanganan covid-19. Namun, jika kita menelisik kembali sebagaimana yang sedang gencar diperbincangkan oleh sebagian masyarakat, tentang rencana pemindahan ibu kota, kemudian pengusaha ruang guru yang merupakan stafsus presiden mendapat proyek triliunan dari dana kartu prakerja, demikian pula porsi APBN untuk haji lebih dibidik untuk dialihkan sebagai dana penanggulangan wabah dibanding dana belanja pemerintah.

Dari sini dapat terfikir dan menimbulkan pertanyaan tentunya, mengapa harus memangkas anggaran pendidikan?. Berkaitan dengan ini, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia ( IGI) Muhammad Ramli, menganggap bahwa perubahan postur dan APBN Tahun anggaran 2020 alokasi anggaran untuk tunjangan guru dipangkas, " dapat merugikan sejumlah pihak yang justru sebetulnya membutuhkan dukungan lebih dari pemerintah ditengah situasi penyebaran virus corona ( senin, 20/4)

Tunjangan itu tentunya harapan para guru, apalagi ditengah kondisi ekonomi sulit akibat pandemi corona. Mengingat bahwa para guru memiliki peranan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Penguasa seharusnya memperhatikan pendapatannya, bukan justru memangkas haknya. Pasalnya pemotongan anggaran tersebut berimplikasi sangat besar bagi kesejahteraan pahlawan tanpa tanda jasa tersebut. Merekalah yang senantiasa dengan kesabarannya mendidik, mengajar, berhadapan berinteraksi dengan anak- anak bangsa yang beraneka ragam karakternya yang nantinya akan menjadi generasi peneru bangsa. Dengan kurangnya gaji guru, bisa jadi para guru beralih untuk tidak memproritaskan melakukan pembelajaran terhadap siswa. Karna guru juga akan sibuk mencari pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, apalagi disaat ekonomi sedang sulit. Dalam hal ini kesejahteraan guru harusnya senantiasa diperhatikan dan dipertahankan. Agar mereka lebih memaksimalkan tugasnya dalam rangka untuk mencerdaskan anak bangsa.

Padahal, dana sebesar 5,6 Triliun, untuk proyek Stafsus Presiden Joko Widodo, dan dana rencana pemindahan ibu kota bisa dialihkan sementara guna memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini. Jika ditilik dana kartu pra kerja pun yang diberikan kepada Stafsus Joko Widodo, bias dibilan tidaklah berguna. Mengingat, system kerja kartu pra kerja hanya pelatihan, sedangkan rakyat butuh bantuan langsung tunai (BLT) untuk saat ini.

Sungguh sangat tidak adil, disaat rakyat mendapat fasilitas kesehatan minim dan ancaman kelaparan, anggaran malah di alihkan untuk segelintir orang yang tidak jelas fungsi dan tugasnya. Berkaitan dengan ini, fraksi dari PAN pun menilai pengangkatan stafsus itu bisa membuat gemuk birokrasi dan tidak sejalan dengan prinsip efisiensi yang sering digaungkan oleh Jokowi .

" Saya simpatik dan mengapresiasi bahwa yang diangkat adalah kalangan milenial, namun begitu perlu penjelasan terkait tugas dan fungsi yang akan mereka emban, sebab diluar mereka sudah banyak pembantu presiden lainnya" kata Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay ( jum,at 22/11/2019).

Jelas ini dapat dikatakan pemborosan dan sangat tidak efisien, sebab bukankah sudah banyak pembantu Presiden, mulai dari para Mentri, Wakil Mentr, Staf Kepresidenan, Juru Bicara , Staf Rumah Tangga Kepresidenan, itu semua mestinya sudah cukup untuk urusan internal di istana kepresidenan, tanpa harus menghadirkan staf khusus yang dipupuk dengan 5,6 T. Inilah salah satu bukti kerusakan sistem kapitalis demokrasi, bukan mementingkan rakyat, namun segelintir orang saja.

Sangat miris, di negeri ini, kebijakan-kebijakan penguasa banyak merugikan rakyat dan hanya menguntungkan oligarki, ketidak adilan semakin terlihat terang, kebijakan anggaran rezim kapitalis tidaklah tersalur sebagaimana mestinya.

Mengapa ini semua dapat terjadi?. Jawabannya adalah,  sebab kita berada dalam cengkraman sistem yang rusak yakni sistem yang telah memisahkan agama dari kehidupan.  Sistem yang tidak dapat memanusiakan manusia sebagaimana fitrahnya.  Sehingga, masyarakat hanya akan bisa merasakan kesejahteraan ketika masyarakat mulai menyadari, memahami dan mau membuang sistem yang rusak itu dan bersama- sama menggantinya dengan sistem yang mulia yakni sistem Islam, yang berasal dari sang pencipta kehidupan.

Masyarakat harus menyadari, bahwa berbagai kebijakan yang lahir di negeri ini, akibat sistem politik demokrasi dan ekonomi kapitalis yang diterapkan. Sistem berpengaruh sangat besar dalam tatanan kehidupan, jangan kita beranggapan bahwa kerusakan itu dilakukan tergantung  individu- individu semata , tanpa adanya peran sistem.

Pada faktanya sistem kapitalis demokrasi tak ada maslahat apapun yang di rasakan rakyat, para penguasa dan pemilik modal saja yang sejahtera. Teori dan praktiknya bisa dimanipulasi sesuai dengan kehendak penguasa, dan penerapan ekonomi saat ini membuat krisis ekonomi negara, kekayaan alam yang terbentang luas sebagai anugrah Allah swt, di kelola swasta, utang yang menggelora, akibatnya rakyat diperas melalui pajak, BBM, Listrik dll.mahal. Apalagi di tengah pandemi corona melanda saat ini, jelas negara tak bisa banyak berbuat apa-apa, selain menumbuhkan utang, dan memangkas anggaran hak rakyat, dan anehnya anggaran yang seharusnya layak dipangkas, namun tidak dilakukan. Haruskah sistem yang seperti ini kita pertahankan.

Seandainya sistem Islam dalam bingkai Khilafah Islamiyah hadir di tengah-tengah kita, rakyat tak akan takut tak terurus dengan baik, sebab penguasa dalam  sistem Islam akan mengurus, menjaga, melindungi dengan segenap jiwa raganya. Karena kepemimpinan adalah amanah Allah swt semata, bukan mengharap balas jasa, apalagi hanya untuk meraih keuntungan. Dalam Islam kepemimpinan dinilai sebagai amanah berat, keteguhan tanggung jawab dan kesungguhan dalam amanah telah jelas dicontohkan oleh suri teladan kita Muhammad Saw, beserta para sahabatnya, dan para pejuang- pejuang Islam pada kejayaannya silam. Rasa takut kepada Allah Swt, menjadi modal utama dalam mengemban amanah kepemimpinan,  sehingga tak heran kepemimpinan di dalam Islam terdapat hubungan rasa kecintaan karena Allah, antara penguasa dan rakyatnya.
Kesejahteraan rakyat terpancar terang, walaupun pada masa kekhilafahan  pernah terjadi pula  musibah wabah, mengalami krisis. Namun solusi yang diberikan sangatlah tepat, sehingga rakyat pun mampu memahami dengan kebijakan yang diberikan, sebab dalam mengelola anggaran pun tersalur dengan sebaik- baiknya yang diprioritaskan hanya untuk kesejahteraan rakyat.

Yakni prinsip dasar dan kaidah- kaidah penyusunan sangat berbeda dengan prinsip penyusunan APBN dalam ekonomi konvensional (sistem kapitalis).  Perbedaan prinsip yang paling mendasar antara APBN konvensional dan APBN dalam sistem Islam adalah menyangkut sumber utama pendapatannya maupun alokasi pembelanjaannya.

Sumber- sumber penerimaan ( kas baitul Mal ) dalam Islam, sama sekali tidak mengandalkan dari sektor pajak, bahkan negara sedapat mungkin tidak memungut pajak rakyatnya. Sumber-sumber utama penerimaan kas baitul Mal yang telah digariskan oleh syariat Islam yakni terdapat 3 sumber utama :  Pertama, Sektor kepemilikan  individu seperti sedekah, hibah, zakat. Kedua, sektor kepemilikan umum seperti : pertambangan , minyak bumi, gas, batu bara, kehutanan. Ketiga,  sektor kepemilikan negara seperti : jizyah, kharaj, ghanimah , fai dll.

Kemudian konsep dan kaidah pembelanjaannya jelas, bahwa seorang pemimpin ( khalifah ) memiliki kewenangan penuh untuk mengatur  pos- pos pengeluarannya.Bbesaran dana yang harus dialokasikan dengan mengacu pada prinsip kemaslahatan, dan keadilan bagi seluruh rakyatnya. Berdasarkan ketentuan yang digariskan oleh syariah Islam, agar jangan sampai harta itu hanya berputar dikalangan orang - orang kaya saja, sehingga politik Islam akan memastikan kekayaan tidak dikuasai oleh segelintir orang (oligarki), sehingga saat negara dilanda wabah penyakit, negara memiliki keuangan yang cukup untuk mengatasinya.

Alhasil, untuk meraih kesejahteraan di dunia hingga sampai di akhirat, umat butuh dan wajib diatur oleh hukum-hukum Allah Swt, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh baginda besar kita Muhammad Saw, dan para sahabat- sahabatnya. Allah Swt. berfirman :  " Maka demi rabbmu mereka ( pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya”. ( Qs. An- Nisa : 65).

Menerima dan ridho dengan ketentuan hukum- hukum Allah Swt  adalah bukti keimanan dan ketakwaan kita kepadanya, dan sebaliknya ketika kita menolaknya sekaligus membencinya maka sesungguhnya itulah orang-orang yang sangat  merugi. Wallahu a'lam bissawab .

Erick Hariyona Peduli Insan Pers Pasbar

Mitra Rakyat (Pasbar)
Ditengah sulit nya perekonomian akibat terdampak covid 19, berbagai bantuan berdatangan dari berbagai dermawan. Bantuan berupa sembako diberikan langsung oleh para dermawan kepada penerima.

Bukan hanya kalangan masyarakat ekonomi bawah yang mengalami keterpurukan perekonomian, bahkan sebagian kalangan ekonomi menengah juga mengalami hal yang sama dan tidak terkecuali kalangan pewarta atau wartawan.

Perjuangan insan Pers dalam menyuguhkan berbagai informasi terutama tentang covid 19 saat ini telah menggerakkan hati H. Erick Hariyona untuk meringankan beban rekan-rekan pers nya.

Erick Hariyona memberikan bantuan sembako kepada wartawan online yang tergabung dalam Perkumpulan Jurnalis Online (AJO) Pasbar, Jum'at (01/05).

"Jangan lihat harga dari apa yang telah kami berikan ini, tapi apa yang kami berikan ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada rekan-rekan insan pers", ujar Erick.

"Memang apa yang kami berikan ini tidak seberapa, namun kami berharap apa yang kami berikan saat ini bermanfaat dan bisa sedikit meringankan beban rekan-rekan wartawan AJO", tambahnya.

Sementara Ketua AJO M. Fadli yang didampingi Wakil Ketua Ahmad Budiawan mengucapkan terima kasih kepada putra dari pasangan H. Hariadi dan Hj. Emma Yohana ini yang telah peduli kepada Wartawan Pasbar.

"Saya mewakili keluarga besar AJO Pasbar mengucapkan terima kasih kepada Pak Erik yang telah perduli kepada Kami insan pers di Pasbar ini", Ujar Fadli.

Fadli mengatakan apa yang telah diberikan dan diantar langsung oleh Erik Hariyona ke Sekretariat AJO sangat besar artinya buat keluarga besar AJO Pasbar.

"Apa yang telah diberikan Erik Hariyona saat ini, sangat besar artinya buat kami", Tutup Fadli. (Dedi)


Mitra Rakyat.com (Sumbar) 
Rotasi atau pergantian jabatan di Polda Sumbar kembali bergulir, kali ini ialah jabatan Wakapolda Sumbar, Karo Ops, dan 6 Kapolres dilingkungan Polda Sumbar.

Mutasi jabatan ini sesuai dengan Surat Telegram (ST) Kapolri tertanggal 1 Mei 2020, masing-masing bernomor ST/1378/V/KEP/2020, ST/1382/V/KEP/2020, dan ST/1383/V/KEP/2020 yang ditandatangani Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Satake Bayu Setianti, S.Ik

“Iya benar, bapak Wakapolda, Karo Ops dan enam Kapolres di Polda Sumbar mutasi,” kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik, Jumat (1/5) di Padang.

Dalam ST tersebut, jabatan Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Rudy Sumardiyanto, M.Si dimutasi sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Sespim Lemdiklat Polri. Jabatannya digantikan oleh Brigjen Pol Edi Mardianto, sebelumnya menjabat Danpasgegana Korbrimob Polri.

Jabatan Karo Ops dari Kombes Pol Firly Ruspang Samosir, digantikan Kombes Pol Heny Sulistiya Arianta, sebelumnya menjabat Analis Kebijakan Madya Bidang Akpol Lemdiklat Polri. Kombes Pol Firly akan menjabat Karo Ops di Polda Jateng.

Kemudian jabatan Kapolres Padang Pariaman AKBP Zamroni Wibowo di mutasi sebagai Pamen Polda Sumbar, penggantinya adalah AKBP Dian Nugraha Hyang Batara Wasida Putra Sakti dari Kasat PJR Ditlantas Polda Sumbar.

Kapolres Pasaman Barat AKBP Ferry Herlambang mutasi sebagai Wadirnarkoba Polda Sumbar. Jabatan yang ditinggalkannya diisi oleh Kapolres Padang Panjang AKBP Sugeng Hariyadi, sedangkan penggantinya oleh AKBP Apri Wibowo, sebelumnya menjabat Danyon A Pelopor Satbrimob Polda Sumbar.

Kapolres Sijunjung AKBP Driharto mutasi sebagai Kasubbidsespimen Bidjemen Lemdiklat Polri, penggantinya adalah Kapolres Pariaman, AKBP Andry Kurniawan. Penggantinya adalah AKBP Deny Rendra Lasmana, sebelumnya menjabat Kabagpsi Rosdm Polda Sumbar.

Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto mutasi sebagai Kasubbagsumda Setpusjarah Polri, dan digantikan oleh AKBP Tedy Purnanto, Dari Danyon B Pelopor Satbrimob Polda Jatim.

Sedangkan untuk pelaksanaan serah terima jabatannya (sertijab), Kabid Humas belum bisa memastikan kapan dilangsungkan.

“Nanti akan dilaksanakan Sertijab, tetapi belum pasti harinya,” ujarnya.

Kombes Pol Satake mengatakan, mutasi atau pergantian jabatan di institusi Polri merupakan sebuah penghargaan pimpinan Polri kepada personel yang berprestasi dan berdedikasi dalam melaksanakan tugas. Juga merupakan bentuk pengembangan karir para personel Polri.

“Personel Polri perlu penyegaran atau promosi jabatan sehingga karirnya dapat meningkat sesuai dengan kinerjanya, dan pengembangan organisasi sebagai konsekuensi dari tuntutan reformasi menuju Polri yang mandiri dan professional,” pungkasnya.(*)

Sumber : Bidhumas Polda Sumbar


Mitra Rakyat.com( Sumbar) 
Korem 032/Wbr membagikan bantuan sembako kepada masyarakat terkena dampak Covid 19, Jumat (1/5)

Bantuan sembako diberikan untuk 117 kepala keluarga (KK) bertempat di Jl. Sawo RT. 1 dan RT 3 RW 6 Kel. Purus Kec. Padang Barat.

Komandan KOREM 032/Wbr Kolonel. Inf. Arief Gajah Mada didampingi istri, beserta jajaran KOREM 032/Wrb.

Nampak hadir Kasrem 032/Wbr Kolonel Inf Edi Nurhabad, SH., MH, Kasiter Korem 032/Wbr Kolonel Inf Budi Prasetyo, S.I.P, Kasi Ops Korem 032/Wbr Kolonel Inf H. Sugiyono , S.Sos. M.Si, Kasilog Korem 032/Wbr Kolonel Kav Asep Solihin, Kasiren Korem 032/Wbr Kolonel INf A.T Chrishardjoko, Dandim 0312/Padang Kolonel Arh Nova Mahanes Yudha serta perwakilan ibuk ibuk Persit pengurus Dim 0312/Padang.

Pada kesempatan itu, Danrem 032/Wrb Kolonel. Inf. Arief Gajah Mada mengatakan, pandemi Covid 19 ini merupakan cobaan. Oleh karena itu, kita harus banyak bersabar dan menahan diri.

Jangan keluar rumah, apabila tidak ada urusan yang penting, selalu membersihkan diri dengan mencuci tangan serta menjaga jarak untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Covid 19, pesan Danrem.

Dan semoga bantuan sembako ini, dapat meringankan dan membantu masyarakyat dalam menghadapi masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada saat ini, tutur Danrem.

Sumber Laksusnews.com

Mitra

{picture#http://2.bp.blogspot.com/-XccjilccW3o/WvaXDidXfzI/AAAAAAAABh4/uSZS7TnCbfc4FwXpWuQb2n8Fgh6BY9x7ACK4BGAYYCw/s1600/logo3.png} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Powered by Blogger.