MR.com, Pessel| Dugaan penyimpangan pelaksanaan proyek pembangunan jaringan irigasi di Kawasan Sawah Laweh, Kabupaten Pesisir Selatan, terus mencuat ke permukaan.
Proyek yang bernilai Rp 10,5 miliar ini, yang dikelola oleh Balai Sungai Sumatera Lima Padang (BWSS V Padang), diduga tidak sepenuhnya mengacu pada Detail Engineering Design (DED) yang telah ditetapkan.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, terdapat beberapa aspek pekerjaan yang terindikasi menyimpang dari DED. Di antaranya adalah pengadaan material dan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diduga tidak sesuai ketentuan.
Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, saat ditemui di lokasi proyek pada Sabtu (26/6/2025), bahwa material yang digunakan diduga berasal dari quarry yang tidak memiliki izin lengkap.
Lebih menggegerkan, warga tersebut menyebutkan bahwa pemasok material tersebut diduga adalah seorang oknum penegak hukum yang berkedudukan di wilayah Sumatera Barat.
Selain itu, dugaan penggunaan BBM bersubsidi juga mencuat. Hal ini diperkuat dengan tidak adanya tanki penyimpanan berkapasitas 5.000 liter maupun drum Pertamina berkapasitas 250-300 liter yang biasanya digunakan untuk menyimpan BBM bersubsidi di lokasi proyek.
Menanggapi hal ini, Eka Hendra Irawan, S.T, M.T selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPK) proyek, saat dikonfirmasi melalui telepon pada Senin (27/7/2025), membantah adanya pelanggaran.
Ia menyatakan, pekerjaan yang dilakukan adalah irigasi primer dan semua material quarry sudah memiliki izin lengkap. Eka juga menyebutkan, BBM yang digunakan adalah non-subsidi dan telah disiapkan tandon berkapasitas 1.000 liter sebanyak delapan unit di lokasi.
"Quarry kita dari CV. Kartika Group dan CV.Ampek Lawang. Untuk BBM, kita pakai yang non-subsidi. Di lokasi, sudah disiapkan tandon sebanyak 8 buah dengan kapasitas 1.000 liter," tegas Eka.
Namun, keterangan dari PPK tersebut belum dilengkapi dengan data pendukung seperti dokumen surat order dan foto-foto keberadaan tandon. Hal ini menimbulkan tanda tanya tentang keabsahan dan transparansi pelaksanaan proyek tersebut.
Masyarakat berharap, pihak berwenang segera melakukan investigasi menyeluruh demi memastikan proyek irigasi ini berjalan sesuai aturan dan tidak merugikan negara maupun masyarakat setempat.
Hingga berita ini diturunkan, media masih dalam tahap mengumpulkan data-data dan upaya konfirmasi kontraktor dan pihak terkait lainnya.
Penulis: Chairur (wartwan muda)