Mitra Rakyat (Pasbar)
Jawana (56) warga kurang mampu Bancah Inai Lubuak Karak, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumbar diprioritaskan BAZNAS sebagai penerima bantuan.

Berawal dari informasi dan pemberitaan salah seorang wartawan online Buyung Roni di Kecamatan Kinali, Jawana dikunjungi langsung oleh Sekretaris BAZNAS Pasbar Hendrizal yang juga menjabat sebagai Kabag Kesra bersama sejumlah Wartawan Pasbar.

Kunjungan Hendrizal sebagai Sekretaris BAZNAS ke rumah Jawana yang sangat dhuafa ini dalam rangka memberikan bantuan program bedah rumah dari Baznas Kabupaten Pasaman Barat.

"Saya dapat informasi dari berita rekan-rekan wartawan, setelah kita tinjau rumah ibuk Jawana, pantas  untuk kita bedah. Insya Allah," ujar Hendrizal, Rabu (04/08) usai meninjau rumah Jawana.

Menurutnya, Baznas akan membantu untuk bedah rumah Jawana senilai Rp.20.000.000. dan akan direalisasikan secepatnya.

"Dananya akan kita cairkan sesegera mungkin,  tentu diharapkan ada swadaya dari masyarakat setempat, misalnya upah tukang, ketersediaan kayu, dan lainya, sehingga rumah ibu Jawana bisa cepat diselesaikan," kata Hendrizal.

Kedatangan Sekretaris Baznas ke lokasi didampingi salah seorang tokoh masyarakat Kinali Zainal Rahab, dan sejumlah wartawan dari Ikatan Wartawan Online (IWO) dan Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Pasaman Barat.

"Kita minta tokoh masyarakat Zainal Rahab dan rekan-rekan wartawan mengurus administrasinya, dan segera kita cairkan dananya untuk bedah rumah tersebut, kalau bisa diantar dalam bentuk material bangunan," saran Hendrizal.

Dia menambahkan, jika rekan-rekan wartawan menemukan informasi semacam hal tersebut, orang sakit, atau butuh pinjaman ambulance segera hubungi Baznas Pasaman Barat.

"Sepanjang tersedia di Baznas akan kita salurkan kepada yang berhak menerimanya," sebut dia.

Ibu Jawana yang masih tinggal dirumah tidak layak huni bersama anaknya yang saat ini masih SMA dan satu orang cucunya yang masih SMP.

Atas bantuan Baznas tersebut, Jawana sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Baznas Pasbar dan semua pihak  yang berencana akan membedah rumahnya menjadi layak huni.

"Saya orang susah pak, kerja hanya serabutan menerima upah Rp. 60.000/hari, itupun jika ada orang yang minta tolong, kalau tidak ya menganggur. Apa saja saya kerjakan guna membiayai anak dan cucu saya sekolah," kata Jawana.

Penelusuran wartawan,  rumah Juwana jauh dari keramaian. Selain tak layak huni juga tak ada aliran listrik. Atap rumbio bocor jika hujan, tempat MCK pun juga tak ada. Lokasi rumah Jawana dari jalan lintas Kinali-Padang, berjarak sekitar 8 Km arah ke barat laut. Di sekitarnya Jawana juga ada sekitar 10 rumah tetangganya.

Mustika Weli putri Jawana juga menyebutkan dirinya jauh sekolah ke SMA dan SMP di Kinali melewati kebun sawit yang sangat sepi. Transportasi roda dua untuk keluar dari kebun tersebut juga  tidak dia  dimiliki.

"Kadang kami numpang, naik sepeda motor teman, kadang berjalan sejauh 8 km untuk sekolah, "ujar Mustika Wely (16 th) putri Jawana.

Atas hal tersebut, Ruswar Dedison Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Pasaman Barat juga berinisiatif menggalang dana dengan Organisasi Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) untuk membantu membelikan sebuah sepeda motor bekas untuk anak Juwana pergi sekolah.

"Untuk membantu anak Jawana pergi sekolah kita akan galang dana kepada donatur dan dermawan untuk membelikan  sepeda motor, dengan adanya sepeda motor itu nanti kita berharap anak Ibuk Jawana bisa lebih giat sekolah dan mudah-mudahan niat kita ini terwujud," sebut Dedi.(Rudy)