Latest Post

1 #Kajati #Kajari #Sumbar #Pasbar 5 #Pasbar 1 #Pasbar #IMI 1 #sunatanmasal #pasbar #kolaboraksi 1 17 Agustus 1 AAYT 1 Administrasi 8 Agam 1 Agama 1 Aia Gadang 1 Air mata 1 Ajudan 1 Akses 4 Aksi 1 Amankan 1 Ambulance 1 Anam Koto 1 Anggaran 6 APD 1 Arogan 7 Artikel 1 Aset 1 Asimilasi 1 ASN 1 Atlet 1 ATR 2 Aturan 1 Babinkamtibmas 1 Baharuddin 1 Balon 2 Bandung 1 Bansos 1 Bantah 7 Bantuan 1 Batu Sangkar 1 Bawaslu 1 Baznas 1 Baznas Pasbar 1 Bebas 1 Bedah Rumah 1 Belajar 1 Belanja 4 Bencana 2 Berbagi 1 Berjoget 1 Bhakti 1 Bhayangkara 1 Bhayangkari 2 Bina Marga 1 BK 1 BKPSDM 1 BLPP 1 BLT Dana Desa 3 BNN 4 BNNK 1 Bocah 1 Bogor 1 Box Redaksi 1 Boyolali 9 BPBD 1 BPK RI 1 BPN 1 BTN 1 BTT 9 Bukittinggi 1 Bully 17 Bupati 3 Bupati Pasbar 1 Cacat Hukum 1 Calon 1 Camat 1 Cerita 1 Cerpen 6 Corona 1 Covid 29 Covid 19 16 Covid-19 1 CPNS 1 cross 1 dampak 1 Dana 1 Dandim 1 Data 1 Demo 1 Dermawan 3 Dharmasraya 1 Dilaporkan 1 dinas 2 Dinkes 1 Dinsos 2 Direktur 3 Disinfektan 4 DPC 2 DPD 1 DPD Golkar 1 DPD PAN 1 DPP 12 DPRD 3 DPRD Padang 2 DPRD Pasbar 1 Dukungan 1 Duta Genre 1 Emma Yohana 2 Erick Hariyona 1 Ershi 1 Evakuasi 1 Facebook 1 Forkopimda 1 Formalin 1 Fuso 1 Gabungan 1 Gempars 1 Geoaprk 3 Gerindra 1 Gor 1 Gudang 3 gugus tugas 3 Hakim 2 HANI 1 Hari raya 1 Haru. 1 Hilang 1 Himbau 2 Hoax 1 Hujat 2 Hukum 1 Humas 1 HUT 1 Hutan Kota 1 idul adha 1 Ikan Tongkol 1 Iklan video 1 Ikw 2 Ilegal mining 1 Incasi 1 Inspektorat 1 Intel 3 Isolasi 1 Isu 1 Jabatan 65 Jakarta 3 Jalan 1 Jambi 4 Jateng 6 Jubir 1 Jumat berbagi 1 Jurnalis 15 Kab. Solok 2 Kab.Agam 4 Kab.Padang Pariaman 3 Kab.Pasaman 2 Kab.Solok 5 Kab.Solok Selatan 1 Kabag 3 Kabid 7 Kabupaten Pasaman 1 Kader 3 Kadis 1 Kajari 2 Kalaksa 1 Kanit 1 Kapa 10 Kapolres 1 Karantina 6 Kasat 1 Kasi 1 KASN 1 Kasubag Humas 1 Kasus 1 Kebakaran 1 Kejahatan 1 Kemanusiaan 1 Kemerdekaan 2 Keracunan 1 Kerja 1 Kerja bakti 1 kerjasama 2 Kesbangpol 1 Kesenian Daerah 1 Kesra 2 Ketua 2 Ketua DPRD 1 Kinali 2 KKN 1 Kodim 2 KOK 3 Kolaboraksi 2 Komisi 1 Komisioner 4 KONI 1 KONI PASBAR 1 Kontak 1 Kontrak 1 Kopi 4 Korban 1 Korban Banjir 1 Korupsi 16 Kota Padang 2 Kota Solok 3 KPU 1 KPU Pasaman 2 Kriminal 4 kuasa hukum 1 Kuliah 1 Kupon 1 Kurang Mampu 1 Kurban 1 Labor 1 Laka Lantas 1 Lalulintas 1 Lantas 5 Lapas 3 Laporan 1 Laporkan 2 Laskar 1 Lebaran 2 Lembah Melintang 1 Leting 2 Limapuluh Kota 1 LKAAM 1 Lubuk Basung 3 Maapam 3 Mahasiswa 1 Maligi 1 Masjid 3 Masker 1 Medsos 1 Melahirkan 1 Mengajar 2 Meninggal 7 Mentawai 1 metrologi 1 Milenial 1 MoU 1 MPP 1 MRPB 2 MRPB Peduli 1 MTQ 2 Mujahidin 3 Muri 1 Nagari 1 Narapidana 6 Narkoba 28 Nasional 1 Negara 2 Negatif 5 New Normal 2 New Pasbar 88 News Pasbar 1 Ngawi 1 ninik mamak 2 ODP 1 OfRoad 2 Oknum 2 olah raga 2 Operasi 139 Opini 1 Opino 1 Opni 1 OTG 2 PAC 1 Pada 791 Padang 7 Padang Panjang 25 Padang Pariaman 1 Painan 1 Pakar 4 Pandemi 1 Pangan 1 Pantai Maligi 1 Pantampanua 1 Panti Asuhan 1 Papua Tengah 6 Pariaman 1 Paripurna 2 pariwara 1 Pariwisata 1 Partai 1 Pasaan 93 Pasaman 27 Pasaman Barat 614 Pasbar 1 Pasbat 1 Pasien 1 Paslon 1 Patuh 8 Payakumbuh 1 Pdamg 2 PDIP 4 PDP 6 Peduli 1 peduli lingkungan 1 Pegawai 2 Pelaku 3 Pelanggaran 3 Pemalsuan 1 Pemasaran 1 pembelian 1 Pembinaan 1 Pemda 1 Pemerasan 3 Pemerintah 1 Pemerintahan 1 Pemilihan 1 Pemilu 2024 65 Pemko Padang 1 Pemuda 1 Penanggulangan 1 penangkapan 2 Pencemaran 2 Pencuri 1 pendidikan 2 Pengadaan 2 Pengadilan 1 Penganiayaan 1 Pengawasan 1 Penggelapan 1 Penghargaan 1 penusukan 1 Penyelidikan 1 Penyu 1 Perantauan 1 Perawatan 3 Perbatasan 1 Peredaran 1 Periode 1 Perjalanan 1 perkebunan 3 Pers 1 Pertanahan 3 Perumda AM Kota Padamg 8 Perumda AM Kota Padang 2 Perumda Kota Padang 60 Pessel 3 Pilkada 1 Pinjam 1 Pinrang 1 PKH 1 PKK 1 Plasma 1 Plt 2 PN 1 PN Pasbar 2 PNS 3 pol pp 2 Polda Sumbar 4 Polisi 6 Politik 28 Polres 1 Polres Pasaman 6 Polres Pasbar 1 Polsek 1 Pos 3 Pos perbatasan 6 Positif 2 posko 1 potensi 1 PPM 1 Prestasi 4 PSBB 1 PSDA 1 Puan 2 PUPR 1 Pusdalops 2 Puskesmas 1 Pustu 1 Rapid Test 2 razia 1 Rekomendasi 3 Relawan 1 Reses 1 Reskrim 1 Revisi 1 RI 1 Riau 8 RSUD 1 RSUP M Djamil 1 RTLH 1 Rumah Sakit 1 Rusak 1 Sabu 1 Samarinda 1 Sapi 2 SAR 8 Satgas 2 Satlantas 1 SE 4 Sekda 1 Sekda Pasbar 1 Selebaran 1 Semarang 8 Sembako 1 Sertijab 1 Sewenang wenang 1 Sidak 16 sijunjung 1 Sikilang 2 Singgalang 1 sirkuit 2 SK 1 Snar 2 Solo 5 Solok 4 Solok Selatan 6 SolSel 4 sosial 2 Sosialisasi 1 Sulbar 2 Sumatera Barat 198 Sumbar 1 Sumbar- 1 Sumur 1 Sunatan massal 1 sungai 1 Surabaya 1 surat kaleng 6 swab 1 Takalar 2 Talamau 1 Talu 1 Tanah 22 Tanah Datar 1 Target 1 Tata Usaha 1 teluk tapang 1 Temu ramah 2 Terisolir 1 Terminal 1 Tersangka 5 Thermogun 1 Tidak layak Huni 2 Tilang 1 Tindak Pidana Korupsi 1 tipiter 1 TMMD 2 TNI 1 TNI AL 1 Tongkol 1 TP.PKK 1 tradisional 1 Transparan 1 trenggiling 1 tuak 2 Tukik 1 Tumor 1 Ujung Gading 1 Ultimatum 1 Uluran 1 Unand 1 Upacara 1 Update 1 usaha 1 usir balik 1 Verifikasi 1 Virtual 1 wakil bupati 4 Wali Nagari 2 wartawan 1 Waspada 1 Wirid Yasin 1 Yamaha Vega 2 Yarsi 2 Yulianto 1 ZI 1 Zona Hijau 1 Zona Merah


MR.com, Sumbar| Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) meluncurkan operasi besar-besaran untuk memberantas praktik tambang emas ilegal yang selama ini merusak lingkungan, merugikan negara, dan menelanjangi kelemahan pengawasan aparat serta institusi keuangan. 

Langkah tegas ini dilakukan sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian alam sekaligus menegakkan hukum secara menyeluruh.

Tidak sekadar menindak pelaku di lapangan, Polda Sumbar juga menelusuri aliran dana yang diduga mengalir ke aktivitas tambang haram tersebut. 

Dugaan keterlibatan oknum perbankan sebagai penyandang dana turut menjadi fokus investigasi, menandai perubahan strategi penegakan hukum yang tidak hanya berhenti di level bawah tetapi menyentuh akar jaringan ilegal tersebut.


Operasi Gabungan: Edukasi Hingga Penindakan Hukum

Kombes Pol. Andri Kurniawan, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar, menegaskan bahwa pendekatan mereka melibatkan kombinasi tindakan preventif, pre-emptif, dan represif. 

Tim di lapangan rutin melakukan patroli, penyuluhan kepada masyarakat, serta penindakan tegas di titik-titik rawan yang selama ini menjadi zona merah aktivitas tambang liar.

Selain itu, Polda Sumbar turut mempercepat proses legalisasi tambang rakyat melalui pengawalan usulan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) seluas 4.000 hektar di berbagai kabupaten. 

Langkah ini diambil agar praktik menambang secara ilegal bisa diubah menjadi kegiatan yang legal, tertata, dan berkelanjutan.

“Kami tidak hanya menindak, tapi juga menata. WPR adalah solusi jangka panjang untuk mengubah praktik ilegal menjadi legal dan terawasi,” ujar Kombes Pol. Andri Kurniawan.

Keterlibatan Oknum Internal dan Pengawasan Ketat

Polda Sumbar juga membuka mata terhadap kemungkinan keterlibatan oknum anggota polisi dalam praktik tambang ilegal. 

Kabid Propam, AKBP Jamalul Ihsan, memberikan peringatan keras: tidak ada toleransi bagi anggota Polri yang terlibat.

“Kalau ada anggota yang terlibat, kami sikat. Ini komitmen. Tidak ada tempat bagi pengkhianat institusi,” tegasnya. 

Propam aktif melakukan pengawasan dan siap mengambil tindakan tegas tanpa pandang bulu, demi membersihkan citra dan integritas aparat kepolisian.

Kolaborasi Multi-Sektor: Kunci Keberhasilan

Kombes Pol. Susmelawati Rosya, Kabid Humas Polda Sumbar, menegaskan bahwa pemberantasan tambang ilegal membutuhkan kolaborasi lintas sektor. 

Ia mengajak semua elemen, mulai dari TNI, pemerintah daerah, dinas teknis, akademisi, media, hingga masyarakat sipil, untuk bergerak bersama.

“Ini tanggung jawab kolektif. Jika semua bergerak, mereka tidak punya ruang untuk bersembunyi,” ujarnya.

Komando Langsung dari Kapolda: Perang Demi Rakyat dan Alam Sumbar

Kapolda Sumbar, Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta, menegaskan bahwa operasi ini merupakan perintah langsung dari pimpinan tertinggi. Ia menyatakan bahwa komitmennya untuk menumpas tambang ilegal di tanah Minang tidak main-main.

“Alam ini harus kita jaga. Kalau bukan kita, siapa lagi?” tegas Irjen Gatot. Ia juga mengutip arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menegaskan pentingnya menjaga lingkungan dan hak masyarakat atas ruang hidup yang bersih dan aman.

Langkah Berani Menuju Sumbar Bersih dari Tambang Ilegal

Operasi ini dinilai sebagai langkah maju dan berani dari Polda Sumbar dalam memberantas jaringan tambang ilegal yang selama ini dianggap sebagai “rahasia umum” dan sulit disentuh karena melibatkan jaringan kuat lintas sektor. 

Dengan pengusutan hingga ke level perbankan dan oknum internal, Polda Sumbar menunjukkan bahwa tidak ada lagi tempat aman bagi mafia tambang di ranah Minang.

Perlawanan terhadap tambang ilegal bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga perjuangan moral demi menyelamatkan lingkungan dan memastikan keberlanjutan sumber daya alam Sumatera Barat untuk generasi mendatang.**


MR.com, Sumbar| Di balik kedamaian dan keindahan alam yang menjadi identitas daerah ini, terselip sebuah praktik ilegal yang merusak perekonomian dan menipiskan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum. 

Mafia BBM bersubsidi di Sumatera Barat semakin merajalela, menggerogoti keuangan negara sekaligus merugikan masyarakat penerima manfaat sejati.

Kebobolan Sistem Subsidi yang Rentan Disalahgunakan

Bantuan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi adalah bagian dari upaya negara untuk memastikan rakyat mampu memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. 

Namun, praktik penyalahgunaan dan mafia yang menguasai distribusi BBM bersubsidi telah menciptakan celah besar dalam sistem ini. 

Mereka memanfaatkan celah administrasi, mengatur pengeluaran fiktif, bahkan mengalihkan BBM subsidi ke pasar gelap yang berujung pada harga ilegal yang jauh melampaui batas.

Mafia yang Merajalela, Negara dan Rakyat yang dirugikan

Dampaknya pun terasa langsung. Negara kehilangan potensi penerimaan pajak dan subsidi yang seharusnya tepat sasaran. Sementara masyarakat penerima manfaat, terutama masyarakat kecil dan nelayan, semakin sulit mendapatkan BBM bersubsidi sesuai kebutuhan. 

Mereka harus bersaing dengan para pelaku ilegal yang memanfaatkan celah ini, bahkan terkadang mendapatkan akses yang tidak seharusnya.

Lemahnya Penegakan Hukum dan Kurangnya Sinergi

Ironisnya, upaya penegakan hukum tampak berjalan di tempat. Banyak oknum penegak hukum, oknum dari kemiliteran, dan oknum-oknum nakal selanjutnya yang diduga terlibat dalam praktik ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Kurangnya koordinasi antar lembaga dan lemahnya sistem pengawasan membuat mafia ini semakin bebas beroperasi. Kasus-kasus yang terungkap pun sering berujung pada penanganan yang setengah hati, bahkan terkesan tutup mata demi menjaga hubungan tertentu.

Dampak Jangka Panjang dan Pentingnya Penindakan Tegas

Jika praktik mafia BBM bersubsidi ini tidak segera ditangani secara serius dan sistematis, bukan hanya keuangan negara yang akan terkuras, tetapi juga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan aparat penegak hukum. 

Penguatan sistem pengawasan, transparansi dalam distribusi, serta pemberantasan secara tegas terhadap pelaku ilegal harus menjadi prioritas utama.

Membangun Kesadaran dan Sinergi Melawan Mafia BBM Bersubsidi

Peran serta masyarakat juga sangat penting. Melalui laporan dan pengawasan aktif, masyarakat dapat membantu mengungkap praktik-praktik ilegal ini. Selain itu, pemerintah perlu melakukan reformasi regulasi dan meningkatkan kualitas penegakan hukum agar mafia ini tidak berani lagi merajalela di Sumatera Barat dan daerah lain di Indonesia.

Penutup

Mafia BBM bersubsidi di Sumatera Barat bukan sekadar masalah ekonomi, tetapi juga cermin dari lemahnya komitmen penegakan hukum dan integritas aparat. Membasmi praktik ini memerlukan sinergi seluruh elemen bangsa, agar keadilan dan kepercayaan masyarakat dapat kembali pulih, dan sumber daya negara dapat digunakan untuk kesejahteraan rakyat secara adil dan berkelanjutan.

Penulis : Chairur R (wartawan muda)


MR.com, Pessel| Dugaan penyimpangan pelaksanaan proyek pembangunan jaringan irigasi di Kawasan Sawah Laweh, Kabupaten Pesisir Selatan, terus mencuat ke permukaan. 

Proyek yang bernilai Rp 10,5 miliar ini, yang dikelola oleh Balai Sungai Sumatera Lima Padang (BWSS V Padang), diduga tidak sepenuhnya mengacu pada Detail Engineering Design (DED) yang telah ditetapkan.

Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, terdapat beberapa aspek pekerjaan yang terindikasi menyimpang dari DED. Di antaranya adalah pengadaan material dan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diduga tidak sesuai ketentuan.

Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, saat ditemui di lokasi proyek pada Sabtu (26/6/2025), bahwa material yang digunakan diduga berasal dari quarry yang tidak memiliki izin lengkap.

Lebih menggegerkan, warga tersebut menyebutkan bahwa pemasok material tersebut diduga adalah seorang oknum penegak hukum yang berkedudukan di wilayah Sumatera Barat.

Selain itu, dugaan penggunaan BBM bersubsidi juga mencuat. Hal ini diperkuat dengan tidak adanya tanki penyimpanan berkapasitas 5.000 liter maupun drum Pertamina berkapasitas 250-300 liter yang biasanya digunakan untuk menyimpan BBM bersubsidi di lokasi proyek.

Menanggapi hal ini, Eka Hendra Irawan, S.T, M.T selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPK) proyek, saat dikonfirmasi melalui telepon pada Senin (27/7/2025), membantah adanya pelanggaran. 

Ia menyatakan, pekerjaan yang dilakukan adalah irigasi primer dan semua material quarry sudah memiliki izin lengkap. Eka juga menyebutkan, BBM yang digunakan adalah non-subsidi dan telah disiapkan tandon berkapasitas 1.000 liter sebanyak delapan unit di lokasi.

"Quarry kita dari CV. Kartika Group dan CV.Ampek Lawang. Untuk BBM, kita pakai yang non-subsidi. Di lokasi, sudah disiapkan tandon sebanyak 8 buah dengan kapasitas 1.000 liter," tegas Eka.

Namun, keterangan dari PPK tersebut belum dilengkapi dengan data pendukung seperti dokumen surat order dan foto-foto keberadaan tandon. Hal ini menimbulkan tanda tanya tentang keabsahan dan transparansi pelaksanaan proyek tersebut.

Masyarakat berharap, pihak berwenang segera melakukan investigasi menyeluruh demi memastikan proyek irigasi ini berjalan sesuai aturan dan tidak merugikan negara maupun masyarakat setempat.

Hingga berita ini diturunkan, media masih dalam tahap mengumpulkan data-data dan upaya konfirmasi kontraktor dan pihak terkait lainnya.

Penulis: Chairur (wartwan muda)

Bidisastrio Djiwandono(kiri), dan Mahdiyal Hasan

MR.com, Jakarta| Dalam percaturan organisasi kepemudaan nasional, nama Budisatrio Djiwandono semakin mengemuka sebagai sosok yang tengah menuju puncak peran strategis: terpilih sebagai calon Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna periode 2025–2030. 

Meski demikian, langkah politik Budi, sapaan akrabnya, tak hanya sekadar soal pencalonan elit, melainkan juga menjadi pusat perhatian dari berbagai kalangan yang menilai sosoknya sebagai representasi regenerasi pemimpin masa depan.

Salah satu yang paling tajam mengamati dan memberi pandangan terhadap figur ini adalah Mahdiyal Hasan, advokat muda sekaligus mantan Ketua Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Sumatera Barat. Dalam pandangannya, Budi adalah sebuah anomali positif, berasal dari garis keturunan elit nasional, namun memiliki sensitivitas lapangan dan kerendahan hati yang jarang ditemukan di lingkar kekuasaan.


Darah Elite, Jiwa Lapangan

Lahir di Jakarta pada 25 September 1981 dari keluarga dengan latar belakang ekonomi dan politik yang kuat, Budi merupakan representasi dari generasi muda yang berakar dari garis keturunan elit. Ayahnya, Sudradjad Djiwandono, pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, sementara ibunya adalah kakak kandung dari Prabowo Subianto, calon presiden terpilih periode 2024–2029.

Namun, menurut Mahdiyal, kekayaan latar belakang itu justru menjadi tantangan tersendiri bagi Budi untuk membuktikan kapasitasnya secara nyata. Ia tidak ingin sekadar menumpang ketenaran keluarga. Sebaliknya, Budi memilih membangun kredibilitas dari bawah, melalui pendidikan di Amerika Serikat, pengalaman bekerja di sektor industri, lalu memutuskan terjun ke dunia politik sejak 2017 melalui jalur Pergantian Antar Waktu (PAW) DPR RI.

Kini, dengan posisi sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindra dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, hubungan luar negeri, dan intelijen, Budi dianggap memiliki pijakan yang kokoh untuk mengimplementasikan visi strategis di organisasi sosial seperti Karang Taruna.


Kepemimpinan yang Mendengarkan dan Inklusif

Mahdiyal menilai, keberhasilan Budi bukan hanya soal pengalaman, tetapi juga gaya kepemimpinannya yang terbuka dan inklusif. Ia pernah menyaksikan langsung bagaimana Budi mampu mendengarkan keluhan kader-kader muda di daerah. Sikapnya yang tidak memotong pembicaraan dan selalu bertanya balik secara serius menunjukkan bahwa Budi benar-benar memahami bahwa perubahan harus dimulai dari mendengar.

“Karang Taruna tidak membutuhkan figur karismatik yang hanya tampil di panggung, melainkan pemimpin yang mampu merespons problem nyata di tingkat desa: minimnya akses kerja, kurangnya pelatihan keterampilan, dan ketidakpastian menghadapi era digital,” ujar Mahdiyal.

Budi dinilai mampu menyambungkan problematika tersebut dengan kebijakan konkret karena memiliki koneksi pusat dan pemahaman akar rumput yang mendalam. Kemampuan ini yang diharapkan mampu membawa organisasi sosial ini menjadi agen perubahan nyata di tengah tantangan zaman.


Lebih dari Sekadar Manuver Politik

Menanggapi berbagai spekulasi bahwa langkah Budi ke Karang Taruna hanyalah bagian dari skenario politik menuju Pilkada atau Pemilu 2029, Mahdiyal menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari proses regenerasi politik yang sehat dan perlu.

“Justru kita membutuhkan orang seperti Budi di Karang Taruna yang paham struktur pemerintahan, mampu mencari anggaran, dan menjembatani aspirasi pemuda ke meja pengambil keputusan,” tegasnya. Ia menambahkan, jika organisasi ini dipimpin oleh sosok seperti Budi, Karang Taruna dapat berubah menjadi “sekolah politik alternatif” yang mendidik generasi muda tentang kewarganegaraan aktif, kolaborasi lintas sektor, dan kepemimpinan berbasis data.


Isu Nyata, Aksi Nyata

Selama ini, Budi dikenal sebagai sosok yang konsisten membawa isu-isu yang relevan dengan kebutuhan pemuda masa kini, seperti literasi digital, kewirausahaan sosial, ketahanan pangan lokal, dan penguatan karakter di era disinformasi. Bahkan, jauh sebelum isu-isu ini menjadi tren nasional, Budi sudah menyuarakannya di forum-forum internal partai dan diskusi lintas sektor.

“Saya masih ingat ketika Budi berbicara panjang soal pentingnya digitalisasi di tingkat desa, saat sebagian besar elit masih bicara infrastruktur dasar. Ia punya sense masa depan,” kenang Mahdiyal.


Karang Taruna di Simpang Jalan

Kini, seluruh perhatian tertuju pada Temu Karya Nasional Karang Taruna 2025, forum penting yang akan menentukan arah organisasi selama lima tahun ke depan. Kehadiran figur seperti Budi bukan hanya soal membawa nama besar, tetapi juga menawarkan paradigma baru dalam memandang pemuda: sebagai agen perubahan, bukan sekadar objek kegiatan seremonial.

“Budi bukan hanya representasi elit, ia adalah cerminan harapan kita terhadap pemuda yang mampu menjembatani dua dunia: kebijakan dan lapangan, pusat dan daerah, wacana dan aksi. Karang Taruna membutuhkan pemimpin seperti itu jika ingin tetap relevan dan berkontribusi nyata,” pungkas Mahdiyal.


Momentum Kebangkitan Pemuda

Pencalonan Budisatrio Djiwandono sejatinya adalah ujian bagi pemuda Indonesia: apakah mereka siap dipimpin oleh figur yang membawa semangat pembaruan, atau justru tetap berkutat dalam pola lama yang stagnan. Mahdiyal Hasan menegaskan, harapan banyak anak muda terletak pada kepemimpinan yang humble, cerdas, visioner, dan bersedia turun langsung ke lapangan.


Dalam sosok Budi, ia melihat harapan itu nyata. Karang Taruna kini berada di persimpangan sejarah. Jika organisasi ini benar-benar ingin menjadi pelopor perubahan sosial, pilihan ke depan harus tegas, bukan soal siapa yang populer, melainkan siapa yang benar-benar peduli dan siap bekerja untuk masa depan pemuda Indonesia.(cr)


MR.com, Sumbar| Menyambut momentum pemilihan ketua baru KONI Sumatera Barat yang akan segera digelar, berbagai nama mulai muncul sebagai calon pemimpin yang diharapkan mampu membawa perubahan dan kemajuan olahraga di daerah ini. 

Salah satu sosok yang mencuat adalah Tommy Irawan Sandra, pria berpengalaman yang dikenal sebagai pengusaha sukses sekaligus tokoh yang dekat dengan dunia olahraga.

Calon kuat dengan segudang pengalaman

Tommy Irawan, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua KONI Pasaman, dikenal sebagai figur yang memiliki komitmen tinggi terhadap kemajuan olahraga. 

Dengan pengalaman memimpin dan membina berbagai cabang olahraga di daerah tersebut, Tommy dianggap sebagai sosok yang mampu membawa perubahan nyata dalam pengembangan prestasi atlet dan peningkatan kesejahteraan mereka.

Pria yang sukses di bidang usaha penyedia jasa konstruksi ini menyatakan kesiapan dan tekadnya untuk mengabdikan seluruh jiwa, raga, dan pikirannya demi kemajuan olahraga di Sumatera Barat. 

“Saya berkomitmen untuk memajukan setiap cabang olahraga dan meningkatkan prestasi atlet, sekaligus mensejahterakan mereka melalui program-program yang tepat,” ujar Tommy waktu itu.

Muncul sebagai solusi untuk kemajuan olahraga Sumbar

Dukungan terhadap Tommy Irawan semakin menguat karena banyak pihak yang melihat potensi dan kapasitasnya dalam memimpin KONI Sumbar. Mereka percaya, dengan visi dan misinya yang berfokus pada kemajuan dan kesejahteraan atlet, Tommy dapat menjadi solusi bagi berbagai tantangan yang selama ini dihadapi dunia olahraga di daerah ini.

Selain itu, masyarakat dan atlet menaruh harapan besar agar pemilihan ketua KONI nantinya dapat melahirkan pemimpin yang mampu mengayomi semua cabang olahraga, membangun ekosistem yang sehat, dan meningkatkan prestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Harapan masa depan olahraga Sumbar

Dengan semangat baru dan pengalaman yang dimiliki, Tommy Irawan diharapkan mampu mengemban amanah dengan penuh tanggung jawab. Masyarakat dan atlet Sumbar berharap, di bawah kepemimpinannya nanti, olahraga di daerah ini akan semakin berkembang, meraih prestasi gemilang, dan mampu memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang nyata bagi masyarakat.

Pemilihan ketua KONI Sumbar yang akan datang menjadi momentum penting untuk menentukan arah masa depan olahraga di daerah ini. Jika dipercaya, Tommy Irawan diyakini mampu menjadi pemimpin yang membawa Sumatera Barat menjadi lebih berjaya di dunia olahraga nasional maupun internasional.

Penulis: Chairur (wartwan muda)


MR.com, Payakumbuh| Pelaksanaan mega proyek dibawah kendali Balai Wilayah Sungai Sumatera Lima Padang (BWSS V Padang) tuai sorotan publik. Pembangunan pengendalian banjir Batang Agam di Kota Payakumbuh terus berlangsung, dengan berbagai aspek yang menjadi perhatian utama bagi masyarakat dan pihak terkait. 

Proyek yang dikerjakan oleh PT. Bina Cipta Utama ini diharapkan mampu meningkatkan ketangguhan daerah dalam menghadapi ancaman banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.

Namun demikian, sejumlah pertanyaan terkait pelaksanaan mega proyek senilai Rp 42.880.000.000,00 ini muncul dari berbagai kalangan, terutama mengenai kepatuhan terhadap standar dan prosedur yang berlaku. 

Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah penerapan Alat Pelindung Kerja (APD) terhadap para pekerja di lokasi proyek. Menurut informasi yang diperoleh, masih banyak para pekerja tidak memakai APK lengkap dan standar saat melakukan pekerjaannya.

Selain itu, terkait penggunaan material, masyarakat menyoroti apakah bahan bangunan dan konstruksi yang digunakan berasal dari quarry yang memiliki izin lengkap dan sesuai dengan surat dukungan saat proses penawaran. 

Hal ini penting untuk memastikan kualitas dan legalitas bahan yang dipakai di lapangan. Sebab menurut informasi dilapangan material batu dan pasir yang dipakai, diduga diambil dari lokasi pekerjaan.

Selanjutnya, terkait spesifikasi teknis pekerjaan, masyarakat berharap agar seluruh pekerjaan mengikuti standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam dokumen Detail Engineering Design (DED). Pengujian terhadap material yang digunakan juga menjadi perhatian, apakah sudah dilakukan sesuai prosedur dan memenuhi standar kualitas yang berlaku.

Tak kalah penting, isu tentang bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan untuk operasional alat berat dan mesin-mesin di lapangan turut menjadi perhatian. 

Dugaan muncul bahwa BBM yang digunakan adalah BBM bersubsidi, didukung oleh temuan di lokasi yang tidak ditemukan tangki atau drum bermerek Pertamina, yang biasanya menandakan bahwa bahan bakar tersebut merupakan BBM non-subsidi. Dugaan ini menimbulkan kekhawatiran tentang ketepatan penggunaan BBM sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.

Sebagai bentuk transparansi dan keberimbangan pemberitaan, media mitrarakyat.com masih menunggu klarifikasi dari PPK bernama Ilyas Firma setelah dihubungi via telpon pada Jum'at(18/7/2025) untuk mendapatkan tanggapan resmi terkait pertanyaan dan kekhawatiran yang berkembang di masyarakat.

Demi menjaga akuntabilitas dan memastikan proyek berjalan sesuai standar, diharapkan seluruh aspek kegiatan dapat dipastikan telah mengacu pada Dokumen Detail Engineering Design (DED) dan ketentuan lainnya yang berlaku.

Penulis: Chairur Rahman(wartawan muda)

Mitra

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUKjfj8bYhguqcr3G0Jgy8vCMLVFLC7ATCnT6NVc1jtwAoGMVRLM4oapisLSj-hut6qCME7GEWZklrOvrx00qU-Rl7Kmuz3WOtPrRT_N0YO075CqwNfhOd8DhpYxskz102kdV-ds9-urs/s1600/logo3.png} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Powered by Blogger.