MR.com,Padang| Ancaman darurat narkoba yang kian menggurita dan tingginya resiko kebencanaan menempatkan Sumatera Barat dalam situasi rawan berlapis. Kondisi itu menuntut kerja kolektif lintas sektor, tidak hanya aparat negara, tetapi juga pers sebagai pilar demokrasi dan penyampai informasi publik.
Tentara Nasional Indonesia(TNI) menegaskan, pers bukan sekedar pengamat, melainkan mitra strategis dalam menjaga keselamatan masyarakat dan stabilitas daerah. Penegasan itu disampaikan Perwira Seksi Intelijen (Pasi Intel) Korem 031/Wira Braja, Mayor Sukri, di hadapan puluhan jurnalis media cetak dan daring di Kota Padang, Senin(22/12/2025).
Menurut Mayor Sukri, persoalan narkoba merupakan ancaman multidimensi yang tidak bisa ditangani secara sektoral. Kejahatan ini menyasar generasi muda, merusak sendi sosial, dan berpotensi melemahkan ketahanan nasional. Karena itu, dibutuhkan keterlibatan seluruh elemen, termasuk pers, dalam membangun kesadaran publik secara luas dan berkelanjutan.
“Pers memiliki peran penting sebagai penyampai informasi yang mencerahkan sekaligus pengawal kepentingan publik. Sinergi TNI dan pers menjadi kekuatan besar dalam pencegahan dan penanganan darurat narkoba,” kata Sukri.
Ia menilai, pemberitaan yang akurat, berimbang, dan berorientasi edukasi akan memperkuat upaya pencegahan, sekaligus menekan ruang gerak jaringan narkotika yang kerap memanfaatkan minimnya literasi publik.
Selain narkoba, Sukri menyoroti kerentanan geografis Sumatera Barat yang berada di jalur rawan bencana. Banjir, longsor, dan gempa bumi menjadi ancaman nyata yang menuntut kesiapsiagaan tinggi. Dalam situasi darurat, ia menegaskan, kecepatan dan ketepatan informasi menjadi faktor krusial.
“TNI bekerja di lapangan melakukan evakuasi, pengamanan, dan distribusi bantuan. Pers berperan menyampaikan kondisi faktual serta kebutuhan mendesak masyarakat terdampak. Informasi yang keliru bisa memicu kepanikan,” ujarnya.
Pandangan tersebut mendapat apresiasi dari Ketua Aliansi Wartawan Anti Kriminalisasi (AWAK) RI, Herman Tanjung. Ia menilai keterbukaan dan sikap dialogis Pasi Intel Korem 031/Wira Braja mencerminkan komitmen TNI terhadap prinsip demokrasi dan kebebasan pers.
“Sikap ini penting, terutama dalam isu sensitif seperti narkoba dan kebencanaan. Pers harus dilindungi agar dapat bekerja secara independen, profesional, dan bertanggung jawab,” kata Herman.
Ia menambahkan, kemitraan yang sehat antara TNI dan pers harus dibangun di atas prinsip saling menghormati fungsi dan batas kewenangan, serta menjunjung tinggi etika jurnalistik.
Baik TNI maupun insan pers sepakat, kolaborasi bukan berarti penyeragaman peran, melainkan penguatan fungsi masing-masing demi kepentingan publik. Dengan sinergi yang terjaga, upaya penanggulangan narkoba dan penanganan bencana di Sumatera Barat diharapkan berjalan lebih efektif, bukan hanya untuk stabilitas hari ini, tetapi juga untuk keselamatan rakyat dan masa depan daerah.
Penulis : Chairur Rahman


