Mitra Rakyat
Wednesday, December 10, 2025, Wednesday, December 10, 2025 WIB
Last Updated 2025-12-10T11:25:28Z
Padang

Jeritan Hati Korban Kebakaran Siteba, Dimanakah Wakil Rakyat?

banner 717x904


MR.com, PADANG |  Kepedihan masih menyelimuti warga Perumahan Siteba, Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, setelah kebakaran hebat melalap rumah-rumah mereka pada Senin malam, 8 Desember lalu. 


Di antara rangka atap yang menghitam dan abu yang belum sepenuhnya padam, para korban masih berupaya menyelamatkan sisa-sisa kehidupan yang tersisa. Namun duka mereka terasa kian dalam karena tak satu pun wakil rakyat dari daerah pemilihan setempat datang menyapa, apalagi memberi bantuan.


Bagi warga, musibah kebakaran ini tak kalah berat dibandingkan banjir bandang yang beberapa hari terakhir menyita perhatian publik dan pejabat. Perabot hangus, dokumen penting musnah, pakaian hilang dan tempat tinggal rata dengan tanah. Namun nasib mereka jauh berbeda dari para penyintas banjir bandang yang kini disambangi pejabat dan anggota dewan, lengkap dengan rombongan dan bantuan logistik.


“Kami seperti tak terlihat. Rumah kami habis. Tapi sampai hari ini, tak ada satu pun anggota dewan dari dapil sini datang menengok, apalagi membawa bantuan,” ujar salah satu korban, seorang ibu yang rumahnya rata dilalap api, pada Rabu(10/12).


Beberapa warga lain mengungkapkan hal serupa. Mereka mengaku bingung harus mengadu ke mana. Sebagian kini menumpang di rumah kerabat, sebagian lagi bertahan di sisa bangunan yang berdinding arang. Hingga Rabu sore, posko resmi pun belum tampak dibentuk secara terkoordinasi.


“Kalau bencana banjir bandang, pejabat datang berbondong-bondong. Tapi kebakaran ini seperti tak dianggap bencana. Kami juga korban, kami juga kehilangan,” kata warga lainnya.


Kekecewaan makin mencuat karena para korban kebakaran berada di wilayah dapil anggota DPRD Kota Padang yang seharusnya cepat tanggap. Warga menilai perbedaan perlakuan ini menunjukkan betapa solidaritas dan perhatian pejabat kerap mengikuti sorotan publik, bukan kebutuhan di lapangan.


Hanya bantuan seadanya yang dari warga sekitar perumahan dan masyarakat umum, meski belum mencukupi, tetapi bisa menutupi kebutuhan mendesak seperti pakaian, tikar, selimut, serta makanan siap saji.


Di tengah reruntuhan dan bau asap yang masih menyengat, warga berharap pemerintah kota dan para wakil rakyat tidak tebang pilih dalam memandang penderitaan warganya. “Kami hanya ingin diperlakukan sama seperti korban bencana lainnya. Kami butuh uluran tangan, bukan sekadar janji,” ujar salah seorang korban.


Di Siteba, kesedihan masih membara lebih lama dari api yang telah padam.


Hingga berita ini diterbitkan media masih dalam upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.


Penulis : Chairur Rahman


Editor    : Redaksi

Terkini