Latest Post

1 #Kajati #Kajari #Sumbar #Pasbar 4 #Pasbar 1 #Pasbar #IMI 1 #sunatanmasal #pasbar #kolaboraksi 1 17 Agustus 1 AAYT 1 Administrasi 6 Agam 1 Agama 1 Aia Gadang 1 Air mata 1 Ajudan 1 Akses 4 Aksi 1 Amankan 1 Ambulance 1 Anam Koto 1 Anggaran 6 APD 1 Arogan 2 Artikel 1 Aset 1 Asimilasi 1 ASN 1 Atlet 1 ATR 2 Aturan 1 Babinkamtibmas 1 Baharuddin 1 Balon 1 Bandung 1 Bansos 1 Bantah 7 Bantuan 1 Batu Sangkar 1 Bawaslu 1 Baznas 1 Baznas Pasbar 1 Bebas 1 Bedah Rumah 1 Belajar 1 Belanja 4 Bencana 2 Berbagi 1 Berjoget 1 Bhakti 1 Bhayangkara 1 Bhayangkari 2 Bina Marga 1 BK 1 BKPSDM 1 BLPP 1 BLT Dana Desa 3 BNN 4 BNNK 1 Bocah 1 Bogor 1 Box Redaksi 1 Boyolali 9 BPBD 1 BPK RI 1 BPN 1 BTN 1 BTT 8 Bukittinggi 1 Bully 17 Bupati 3 Bupati Pasbar 1 Cacat Hukum 1 Calon 1 Camat 1 Cerpen 6 Corona 1 Covid 29 Covid 19 16 Covid-19 1 CPNS 1 cross 1 dampak 1 Dana 1 Dandim 1 Data 1 Demo 1 Dermawan 3 Dharmasraya 1 Dilaporkan 1 dinas 2 Dinkes 1 Dinsos 2 Direktur 3 Disinfektan 4 DPC 2 DPD 1 DPD Golkar 1 DPD PAN 1 DPP 12 DPRD 3 DPRD Padang 1 DPRD Pasbar 1 Dukungan 1 Duta Genre 1 Emma Yohana 2 Erick Hariyona 1 Ershi 1 Evakuasi 1 Facebook 1 Forkopimda 1 Formalin 1 Fuso 1 Gabungan 1 Gempars 1 Geoaprk 3 Gerindra 1 Gor 1 Gudang 3 gugus tugas 3 Hakim 2 HANI 1 Hari raya 1 Haru. 1 Hilang 1 Himbau 2 Hoax 1 Hujat 2 Hukum 1 Humas 1 HUT 1 Hutan Kota 1 idul adha 1 Ikan Tongkol 1 Iklan video 1 Ikw 2 Ilegal mining 1 Incasi 1 Inspektorat 1 Intel 3 Isolasi 1 Isu 1 Jabatan 32 Jakarta 3 Jalan 1 Jambi 3 Jateng 6 Jubir 1 Jumat berbagi 1 Jurnalis 10 Kab. Solok 2 Kab.Agam 4 Kab.Padang Pariaman 3 Kab.Pasaman 2 Kab.Solok 1 Kab.Solok Selatan 1 Kabag 3 Kabid 2 Kabupaten Pasaman 1 Kader 3 Kadis 1 Kajari 2 Kalaksa 1 Kanit 1 Kapa 10 Kapolres 1 Karantina 6 Kasat 1 Kasi 1 KASN 1 Kasubag Humas 1 Kasus 1 Kebakaran 1 Kejahatan 1 Kemanusiaan 1 Kemerdekaan 2 Keracunan 1 Kerja 1 Kerja bakti 1 kerjasama 2 Kesbangpol 1 Kesenian Daerah 1 Kesra 2 Ketua 2 Ketua DPRD 1 Kinali 2 KKN 1 Kodim 2 KOK 3 Kolaboraksi 2 Komisi 1 Komisioner 4 KONI 1 KONI PASBAR 1 Kontak 1 Kontrak 1 Kopi 4 Korban 1 Korban Banjir 1 Korupsi 15 Kota Padang 2 Kota Solok 3 KPU 2 Kriminal 4 kuasa hukum 1 Kuliah 1 Kupon 1 Kurang Mampu 1 Kurban 1 Labor 1 Laka Lantas 1 Lalulintas 1 Lantas 5 Lapas 3 Laporan 1 Laporkan 2 Laskar 1 Lebaran 2 Lembah Melintang 1 Leting 1 Limapuluh Kota 1 LKAAM 1 Lubuk Basung 3 Maapam 3 Mahasiswa 1 Maligi 1 Masjid 3 Masker 1 Medsos 1 Melahirkan 1 Mengajar 2 Meninggal 5 Mentawai 1 metrologi 1 Milenial 1 MoU 1 MPP 1 MRPB 2 MRPB Peduli 1 MTQ 2 Mujahidin 3 Muri 1 Nagari 1 Narapidana 6 Narkoba 28 Nasional 1 Negara 2 Negatif 5 New Normal 2 New Pasbar 88 News Pasbar 1 Ngawi 1 ninik mamak 2 ODP 1 OfRoad 2 Oknum 2 olah raga 2 Operasi 127 Opini 1 Opino 1 OTG 2 PAC 1 Pada 665 Padang 7 Padang Panjang 18 Padang Pariaman 1 Painan 1 Pakar 4 Pandemi 1 Pangan 1 Pantai Maligi 1 Panti Asuhan 6 Pariaman 1 Paripurna 2 pariwara 1 Pariwisata 1 Partai 1 Pasaan 93 Pasaman 27 Pasaman Barat 521 Pasbar 1 Pasbat 1 Pasien 1 Paslon 1 Patuh 4 Payakumbuh 1 Pdamg 2 PDIP 4 PDP 6 Peduli 1 peduli lingkungan 1 Pegawai 2 Pelaku 3 Pelanggaran 3 Pemalsuan 1 Pemasaran 1 pembelian 1 Pembinaan 1 Pemda 1 Pemerasan 3 Pemerintah 1 Pemerintahan 1 Pemilihan 1 Pemilu 2024 65 Pemko Padang 1 Pemuda 1 Penanggulangan 1 penangkapan 2 Pencemaran 2 Pencuri 1 pendidikan 2 Pengadaan 2 Pengadilan 1 Penganiayaan 1 Pengawasan 1 Penggelapan 1 Penghargaan 1 penusukan 1 Penyelidikan 1 Penyu 1 Perantauan 1 Perawatan 3 Perbatasan 1 Peredaran 1 Periode 1 Perjalanan 1 perkebunan 3 Pers 1 Pertanahan 3 Perumda AM Kota Padamg 8 Perumda AM Kota Padang 2 Perumda Kota Padang 43 Pessel 3 Pilkada 1 Pinjam 1 PKH 1 PKK 1 Plasma 1 Plt 2 PN 1 PN Pasbar 2 PNS 3 pol pp 1 Polda Sumbar 4 Polisi 6 Politik 28 Polres 6 Polres Pasbar 1 Polsek 1 Pos 3 Pos perbatasan 6 Positif 2 posko 1 potensi 1 PPM 1 Prestasi 4 PSBB 1 PSDA 1 Puan 2 PUPR 1 Pusdalops 2 Puskesmas 1 Pustu 1 Rapid Test 2 razia 1 Rekomendasi 3 Relawan 1 Reses 1 Reskrim 1 Revisi 1 RI 8 RSUD 1 RSUP M Djamil 1 RTLH 1 Rumah Sakit 1 Rusak 1 Sabu 1 Samarinda 1 Sapi 2 SAR 8 Satgas 2 Satlantas 1 SE 4 Sekda 1 Sekda Pasbar 1 Selebaran 8 Sembako 1 Sertijab 1 Sewenang wenang 1 Sidak 13 sijunjung 1 Sikilang 2 Singgalang 1 sirkuit 2 SK 1 Snar 2 Solo 5 Solok 4 Solok Selatan 5 SolSel 4 sosial 2 Sosialisasi 2 Sumatera Barat 145 Sumbar 1 Sumbar- 1 Sumur 1 Sunatan massal 1 sungai 1 surat kaleng 6 swab 2 Talamau 1 Talu 1 Tanah 20 Tanah Datar 1 Target 1 Tata Usaha 1 teluk tapang 1 Temu ramah 2 Terisolir 1 Terminal 1 Tersangka 5 Thermogun 1 Tidak layak Huni 2 Tilang 1 Tindak Pidana Korupsi 1 tipiter 1 TMMD 2 TNI 1 TNI AL 1 Tongkol 1 TP.PKK 1 tradisional 1 Transparan 1 trenggiling 1 tuak 2 Tukik 1 Tumor 1 Ujung Gading 1 Ultimatum 1 Uluran 1 Unand 1 Upacara 1 Update 1 usaha 1 usir balik 1 Verifikasi 1 Virtual 1 wakil bupati 4 Wali Nagari 2 wartawan 1 Waspada 1 Wirid Yasin 1 Yamaha Vega 2 Yarsi 2 Yulianto 1 ZI 1 Zona Hijau 1 Zona Merah



Mitra Rakyat.com (Pasbar)

Mauluddin (60), warga Simpang Tigo, Nagari Koto Baru, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, hampir saja jadi santapan buaya, namun takdir masih bekehendak lain. Kamis malam (14/03) sekitar pukul 16:50 wib.

Mauluddin diserang buaya muara di aliran Sungai Batang Saman, Saat sedang mencari ikan dan lokan,tepatnya dekat Tempat Pelelangan ikan (TPI) Jorong Halaban.

"Saat ini korban sedang mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jambak Pasaman Barat," kata Kapolsek Pasaman, AKP Dedy Ardhiansyah.

AKP Dedy Ardhiansyah  menambahkan “kejadian berawal ketika korban sedang mencari ikan lokan bersama sembilan orang rekannya. Saat korban sedang menyelam mencari ikan dan lokan, tiba-tiba korban diserang oleh seekor buaya muara.

Akibat dari gigitan buaya tersebut, korban mengalami luka di bagian kepala sebelah kanan dekat telinga, dan dibawah lengan tangan kiri .

Dan setelah kejadian tersebut,  Rian (28) anak Korban, langsung melarikannya ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan pertama, setelah itu korban dirujuk oleh Puskesmas ke RSUD Jambak untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.



Dan untuk sementara waktu Babinsa setempat Serma A. Casmana menghimbau diharapkan kepada masyarakat yang mencari ikan agar hati-hati terhadap serangan buaya. Karena daerah aliran sungai itu cukup banyak buaya," ujar A.Casman. (DDR)




Mitra Rakyat.com (Pasbar)


Bupati Pasaman Barat (Pasbar) H. Syahiran resmikan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Nagari Persiapan Pinagar Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (14/3).

Gedung ini dibangun dengan Anggaran Dana Desa (Dandes) sebesar Rp. 285.324.100,- pada anggaran tahun 2018.

Dalam sambutannya Syahiran menyampaikan bahwa gedung PAUD ini merupakan jembatan emas dalam memperkenalkan pendidikan pada anak-anak khususnya pendidikan anak pada usia dini.

Bupati juga mengatakan pembangunan gedung PAUD tersebut merupakan langkah tepat dalam pemanfaatan dana desa ini dan merupakan contoh bagi nagari lainnya dalam hal mengelola dana desa yang ada, kerena pembangunan gedung PAUD ini menguntungkan dan mensejahterakan masyarakat terutama generasi penerus di dalam dunia pendidikan.

Selain itu Bupati Pasbar berharap kepada orang tua untuk selalu aktif memantau dan mengawasi anak-anak kita dari pergaulan bebas karena Pasbar saat ini sudah marak dengan narkoba dan minum-minuman keras, jangan sampai anak-anak kita terjerumus kedalamnya.

Mari kita rapatkan barisan bahu membahu dan selalu bergandeng tangan dalam memerangi semua dampak kenakalan remaja, mari kita jaga anak-anak kita bersama-sama dari pergaulan bebas dan narkoba yang bisa mengancam setiap saat."ujar Syahiran

Selain itu di tempat yang sama Bupati Syahiran juga menghadiri kegiatan batagak kudo-kudo Mesjid Jami' Pinaga, beliau juga mengajak masyarakat Pinagar untuk selalu meramaikan mesjid dengan mengadakan aktifitas seperti Didikan subuh dan pengajian serta wirid Yasin.

Dalam kesempatan itu turut hadir Kabag Kesra Hendrizal, Camat Pasaman Andre Afandi, Walinagari Aua Kuniang Hendro, Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat Pinagar. (DDR)


MItra Rakyat.com(Padang)


Wali Kota Padang Mahyeldi melepas tim pengantar bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi di Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat yang terjadi beberapa waktu lalu. Pelepasan itu dilaksanakan di rumah dinas Wali Kota Padang, Jalan A. Yani, Kamis, (14/03/2019).

Direncanakan, bantuan tersebut akan diserahkan Wali Kota Padang Mahyeldi langsung di lokasi bencana Solok Selatan pada Jumat (15/03/2019). Pada kunjungan ke Solok Selatan, Mahyeldi juga akan mengadakan beberapa kegiatan, antara lain;  pelantikan pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah dan Forum Bela Negara Solok Selatan, Subuh Mubarokah dan Khatib Sholat Jumat.

Saat pelepasan bantuan tersebut, Mahyeldi mengatakan, bantuan yang diberikan saat ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kota Padang terhadap korban bencana gempa bumi yang melanda Solok Selatan. Dimana sebelumnya Solok Selatan juga peduli terhadap korban musibah gempa bumi yang melanda Kota Padang.

"Bantuan yang kita berikan ini berasal dari warga Kota Padang, dimana pengumpulannya dikoordinir Dinas Sosial dan Baznas Kota Padang. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi para korban bencana", ujar Mahyeldi.
Adapun bantuan yang diberikan Pemerintah Kota Padang berupa beras 1 ton, mie goreng 200 kg, gula 200 kg, ikan sarden besar 200 jaleng, roti 200 pak, teh pak besar 200 kotak, kopi 200 bungkus dan mie instan 100 dus.

Pelepasan bantuan bagi korban gempa bumi Solok Selatan juga diikuti Kepala Bapenda Alfiadi, Plt Kadis Sosial Afriadi, Plt Kadis Pangan Syahrial, Kabag Perekonomian Edi Dharma, Kabag Kesra Jamilus, Ketua Baznas Kota Padang Epi Santoso, dan anggota Tagana, PMI, BTB Baznas Kota Padang. (th)



Mitra Rakyat.com(Padang)


Wali Kota Padang Mahyeldi didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Rudi Rinaldi dan Kepala Bagian Kerjasama Erwin menerima kunjungan Wakil Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Charles Michel Geurts di Kediaman Wali Kota  Jl. A.Yani, Selasa sore (12/3/2019).

Adapun kunjungan Wakil Delegasi Uni Eropa tersebut ke Kota Padang adalah dalam rangka meninjau dan melihat potensi pendidikan serta perkembangan Kota Padang di bidang pariwisata dan energi.

Lawatan Delegasi Uni Eropa ini ke Kota Padang begitu penting dalam rangka melakukan pertukaran pemuda di bidang pendidikan. Menurut Charles Michel Geurts, Kota Padang merupakan salah satu kota penting  di dunia dan termasuk favorit di bidang pendidikan.

"Untuk itu Kota Padang sudah masuk dalam kancah pergaulan internasional di beberapa negara, baik Asia maupun Eropa. Ini akan menjadi sebuah catatan bagi Uni Eropa telah datang ke Kota Padang  dan menjalin kerja sama", ujar Mahyeldi.

"Uni Eropa juga baru bekerja sama dengan Universitas Andalas (UNAND). Pada tahun 2018 sudah 200 orang mahasiswa Indonesia mendapatkan peluang melanjutkan pendidikan dibiayai langsung oleh Uni Eropa. Untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri tentu berbagai persyaratan harus terpenuhi oleh universitas, diantaranya sudah menjalin kerjasama dengan Uni Eropa serta mengirimkan mahasiswanya yang cerdas", kata Mahyeldi.

"Pemerintah Kota Padang terus berupaya mengajak Uni Eropa menjalin kerjasama di bidang pendidikan dengan universitas yang ada di Kota Padang, bukan Unand saja, tetapi juga berbagai universitas yang ada di Kota Padang, baik negeri maupun swasta untuk mendapat kesempatan mahasiswanya melanjutkan pendidikan S1,S2 maupun program Doktor di luar negeri", ucap Mahyeldi. (ydt)

Oleh: Cici Apris (Pemerhati Perempuan)


OPINI
Mitra Rakyat.com
Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day diperingati setiap tanggal 8 maret. Pada hari itu perempuan kaum femisme menuntut untuk kesetaraan gender.

Untuk memperingati hari perempuan ini, diberbagai kota dilakukan parade aksi damai. Aksi damai ini bertujuan untuk menyuarakan hak-hak perempuan, diantaranya,  menolak eksploitasi perempuan, menuntut aksi perlindungan dan pemulihan bagi kejahatan seksual serta upah yang layak bagi pekerja perempuan.

Feminisme adalah ide yang berasal dari barat, disebabkan sejak dulu banyak wanita mengalami diskiriminasi diberbagai bidang kehidupan, dengan begitu banyak wanita yang mengalami trauma dikehidupannya. Karena terlalu tertekan dengan aturan-aturan yang sangat tidak memihak dan menghargai wanita. Kemudian, munculah ide feminisme yang mengusung ide untuk menuntut kesetaraan
dengan kaum pria dimasa itu.

Perempuan menurut doktrin berbagai peradaban selain agama Islam, sejak dari awalnya memang dipandang tidak lebih sebagai komoditi, alat pemuas nafsu belaka dan diperjualbelikan secara murahan. Misalnya, peradaban yunani, mereka meletakkan perempuan pada kasta ketiga (kasta yang paling bawah) dari masyarakat Yunani pada masanya.

Apabila seorang perempuan melahirkan anak yang cacat maka ia akan dihukum mati, bahkan pada masanya mereka juga biasa mengambil kaum perempuan dari suaminya untuk dihamili oleh lelaki yang pemberani dan perkasa dari masyarakat lain.

Selain Yunani, kaum Yahudi pun demikian,  juga memandang perempuan dengan begitu rendahnya, dan itupun tertuang dalam sebuah ungkapan dalam kitab kuno yahudi "Talmud" yang mengatur kehidupan keseharian mereka  dengan pernyataan bahwa, mustahil ada sebuah dunia tanpa adanya laki-laki dan perempuan.

Namun demikian, berbahagialah orang-orang yang mempunyai anak laki-laki dan celakalah orang-orang yang mempunyai anak perempuan. Selain itu agama lain juga merendahkan kaum perempuan termasuk Hindu, dan Nasrani juga menganggap derajat perempuan jauh dibawah, yang memang berbeda dengan laki-laki.

Melihat begitu rendahnya pandangan terhadap kaum perempuan, disitulah munculnya istilah gerakan feminisme yang menuntut untuk meminta kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Menururut pandangan kita, tujuan dari feminisme ini memang baik, yakni untuk memperjuangkan  hak dan keadilan bagi kaum wanita.

Namun apakah memang feminisme mampu menjadi solusinya?  Apakah memang feminisme yang dibutuhkan untuk melindungi hak-hak perempuan dan apakah perempuan sudah diperlakukan dengan adil?

Gerakan feminisme ini kalau kita perhatikan, permintaannya hanya sederhana saja kalau kaum pria boleh, maka kaum wanita juga boleh, kalau pria bisa maka wanita juga bisa, wanita bukan sekedar pemuas nafsu pria, bukan hanya bisa bekerja dibelakang pria.

Namun wanita juga bisa beraktifitas seperti pria, mereka menuntut untuk kesetaraan dalam derajatnnya.

Timbulnya gerakan feminisme untuk membebaskan hak-hak perempuan hanyalah ilusi semu semata, nyatanya beriring waktu hingga sekarang. Feminisme ini malah merubah manusia menjadi kehidupan tidak bermoral dan malah membuat perempuan sama saja seperti pada masa jahiliah dahulu.

Terlihat pada prakteknya feminisme yang berasal dari barat itu justru telah melahirkan dan memberi ruang kepada kaum manusia untuk memiliki hak menikah sesama jenis (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) istilah modernnya LGBT, dan bebas tanpa diikat oleh aturan rumah tangga.

Sehingga seks bebas ini juga berdampak kepada budaya hidup yang bebas luar biasa, kehamilan diluar nikah meningkat, aborsi meningkat tak terbendung. Karena memang yang dituntut oleh feminisme ini bukan hanya sekedar persamaan kedudukan saja, tapi yang sebenarnya, mereka tuntut adalah kebebasan tanpa batasan, dan inilah ide yang digaungkan oleh feminisme. Sehingga, ide ini bukan hanya berdampak kepada perempuan saja , namun nyatanya juga akan berdampak buruk bagi generasi berikutnya.

Namun, semakin hari Gerakan Feminisme yang menuntut kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan, merupakan sebuah ide yang keliru, karena jelas bertentangan dengan fitrah perempuan sebagai seorang yang memang berbeda dengan laki-laki layaknya.

Ide feminisme yang kental dengan ide-ide liberalistik wanita digambarkan harus bangkit melawan ketertindasan, wanita harus eksis dalam kepemimpinan, politik, karir dan pendidikan, sedangkan tugas utama untuk menjadi ibu rumah tangga hanyalah pilihan. Banyak wanita yang lebih memilih berkarir ketimbang mengurus rumah tangga, mendidik anak dan taat pada suaminya.

Ide feminisme ini seringkali menjadikan wanita sibuk dengan mengerjakan tugas seperti laki-laki layaknya, sehingga, berimbas pada rapuhnya ketahanan keluarga, karena wanita merasa tidak perlu lagi bersuami.

Dikarenakan bisa cari uang sendiri, angka perceraian melonjak tinggi, anak-anak sebagai generasi penerus terlibat pergaulan bebas, narkoba, tawuran dan lainnya. sehingga, adrenalin dan ambisi dikehidupan mereka tidak terkendali dan tidak bertanggung jawab atas diri mereka, agama dan negara. Itu semua tidak terlepas dari kurangnya perhatian ciptaan tuhan yang bernama Ibu dikarenakan kesibukan mereka. d

Bukan hanya itu, ide feminisme juga telah mejadikan kebebasan yang tidak beraturan, termasuk dalam hal berpakaian, wanita boleh memilih mau berpakaian atau tidak, mau menutup auratnya atau tidak, bahkan yang lebih miris yaitu suatu pasal yang terdapat dalam RUUPKS yang hari ini, ini adalah sebuah ancaman baru, khususnya bagi umat yang beragama Islam.

Sedang hangat diperbincangkan terkait kelemahan RUUPKS, yaitu jika ada saja seorang ibu yang menyuruh anaknya untuk menutup aurat, maka jika anaknya tidak mau, ibunya tersebut akan dilaporkan karena akan tejerat undang-undang karena melanggar hak asazi manusia.  Ide ini justru merupakan ide yang sangat keliru khususnya bagi agama mayoritas dinegara ini. Karena, seorang ibu itu wajib dan bertanggung jawab terhadap anak mereka, berdasarkan kasus yang telah terjadi diatas itu hanyalah segelintir dampak buruk dari kasus feminisme dan kesetaraan gender.

Islam menilai kaum pria dan wanita memiliki kedudukan yang sama derajatnya, sama-sama ditaklif dengan kewajiban syariat, keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama, yang membedakan hanyalah ketaqwaan kepada Allah SWT semata.

Agama Islam memandang kaum Laki-laki dan Perempuan sebagai dua sisi yang saling melengkapi dan membutuhkan. Laki-laki diciptakan dengan segala bentuknya yang khas, yang mana, itu tidak ada pada perempuan, begitupun sebaliknya, perempuan diciptakan dengan cirri khas, yang mana itu tidak ada pada laki-laki.

Misalnya, dalam Agama Islam ditetapkan bahwa laki-laki memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin bagi istri dan anaknya, bahkan dalam Islam nafkah adalah tanggung jawab dari laki-laki selaku suami, tidak pernah Islam membebankan perempuan untuk mencari nafkah keluar rumah.

Bahkan di Agama Islam meletakkan perempuan pada posisi yang mulia, hanya taat pada suaminya saja, mengurus rumah tangga dan menjaga harta suaminya ketika ia tidak ada, dan mendidik anak-anaknya.

Islam sejak awalnya telah memuliakan perempuan, Islam juga menjadikan perempuan sebagai tonggak peradaban, melalui rahimnya, generasi baru terlahir, melalui didikannya akan lahir para pemimpin peradaban Islam.

Maka jika kita ingin kemuliaan, sebenarnya bukanlah memperjuangkan ide feminisme yang banyak melanggar syariat Islam, tetapi perjuangkanlah Islam itu sendiri supaya hukumnya bisa diterapkan di muka bumi ini, dan dengan itulah kemulian perempuan itu akan di dapatkan dan dipertahankan.

Wallahu a’lam bi ‘ash-shawab

Biodata Penulis
Nama : Cici Aprisa
Tempat/tanggal lahir : Koto Kabun / 23 April 1996
Alamat : Lubuk Lintah, Padang
Pekerjaan : Guru SMKN 1
Sumatera Barat



Mitra Rakyat.com(Padang)
Para da’i dan ulama sejatinya adalah figur penting yang telah berjasa besar dalam memerdekakan bangsa Indonesia dan ikut serta merumuskan dasar-dasar kehidupan bangsa dan negara. Peran ulama dan da’i juga tak kalah penting dalam menyiarkan keislaman dalam kehidupan masyarakat.

Namun jika dilihat dari kenyataan yang ada dewasa ini, para ulama atau pun da’i juga mulai memprihatinkan. Karena kerap mendapat ancaman baik fisik, maupun non fisik. Sehingga dengan dasar itulah mereka memerlukan adanya perlindungan dari hal-hal yang tak diinginkan.

Menyikapi itu, Pemerintah Kota (Pemko) Padang perlu merumuskan perlindungan yang tepat bagi para da’i dan ulama khususnya di Kota Padang . Niatan itu pun dimulai dengan digelarnya kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang “Perlindungan Da’i dan Ulama” yang dilangsungkan di Aula Kantor Baznas Kota Padang, Selasa (12/3).

Kegiatan ini menghadirkan perwakilan ormas dan lembaga keagamaan, ikatan muballigh dan unsur terkait lainnya.

Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah sewaktu membuka FGD menyampaikan, agenda FGD ini memang menjadi fokus utama Pemko Padang saat ini.

“Para da’i dan ulama wajib diberikan perlindungan. Apalagi bagi kita di ranah Minang yang berfalsahkan adat basandi syara’-syara’ basandi kitabullah (ABS-SBK). Syara' mangato adat mamakai," tegasnya.

Mahyeldi pun menyerukan agar melalui FGD ini dapat  melahirkan ide-ide, masukan dan gagasan untuk melahirkan perlindungan hukum bagi para ulama dan da'i di Kota Padang.

"Perlindungan yang dimaksud yaitu, bagaimana para ulama dan da'i selaku yang memegang otoritas dan kompetensi dalam hal keagamaan di masyarakat terlindungi dari tindakan yang mengancam. Baik berupa fisik seperti penghadangan, pembubaran, persekusi, penghancuran, pembakaran dan sebagainya. Begitu juga terlindungi dari non fisik seperti intimidasi, penodaan, penghinaan, berita 'hoax' serta segala bentuk kriminalisasi hukum," jelasnya.

"Apalagi bukan hanya di dunia saja tapi mereka berperan membimbing kita untuk selamat sampai ke akhirat kelak. Jadi untuk itu ke depan, para da'i dan ulama harus kita berikan perlindungan dari banyak hal dalam artian luas. Baik dalam bentuk keamanan jiwa dan raga serta dari segi kebutuhan kehidupan sehari-hari," imbuh wali kota menambahkan.

Sementara itu Kepala Bagian Kesra Jamilus selaku ketua panitia pelaksana menyebutkan manfaat FGD tersebut diantaranya ingin memperoleh data kualitatif yang bermutu seputar perlindungan da’i dan ulama. Sementara tujuannya untuk memperoleh masukan atau informasi tentang upaya yang harus dilakukan terhadap perlindungan da’i dan ulama.

"Semoga melalui FGD ini akan menghasilkan keputusan yang terbaik untuk perlindungan dai dan ulama yang cukup banyak di Kota Padang,” harapnya.

"Jadi kita akan membuat Perwako untuk upaya ini dengan didasari Undang-undang, Peraturan Menteri dan Perda Kota Padang nantinya. Sehingga apabila para ulama dan da'i dalam penyampaian dakwahnya tidak bertentangan dengan aturan namun mendapat tantangan dari masyarakat atau ormas dan pihak lainnya yang tidak senang, maka disinilah peran pemerintah memberikan perlindungan," jelas Jamilus.

Dalam FGD tersebut juga dihadiri Ketua Baznas Kota Padang Epi Santoso, Kepala Bagian Kesra Jamilus, Kepala Bagian Hukum Syuhandra serta narasumber diantaranya Prof. Dr. H. Duski Samad, M.Ag (Ketua MUI Kota Padang) dan Miko Kamal SH. Phd. (dv)

Mitra

{picture#http://2.bp.blogspot.com/-XccjilccW3o/WvaXDidXfzI/AAAAAAAABh4/uSZS7TnCbfc4FwXpWuQb2n8Fgh6BY9x7ACK4BGAYYCw/s1600/logo3.png} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Powered by Blogger.