2024

1 #Kajati #Kajari #Sumbar #Pasbar 4 #Pasbar 1 #Pasbar #IMI 1 #sunatanmasal #pasbar #kolaboraksi 1 17 Agustus 1 AAYT 1 Administrasi 6 Agam 1 Agama 1 Aia Gadang 1 Air mata 1 Ajudan 1 Akses 4 Aksi 1 Amankan 1 Ambulance 1 Anam Koto 1 Anggaran 6 APD 1 Arogan 2 Artikel 1 Aset 1 Asimilasi 1 ASN 1 Atlet 1 ATR 2 Aturan 1 Babinkamtibmas 1 Baharuddin 1 Balon 1 Bandung 1 Bansos 1 Bantah 7 Bantuan 1 Batu Sangkar 1 Bawaslu 1 Baznas 1 Baznas Pasbar 1 Bebas 1 Bedah Rumah 1 Belajar 1 Belanja 4 Bencana 2 Berbagi 1 Berjoget 1 Bhakti 1 Bhayangkara 1 Bhayangkari 2 Bina Marga 1 BK 1 BKPSDM 1 BLPP 1 BLT Dana Desa 3 BNN 4 BNNK 1 Bocah 1 Bogor 1 Box Redaksi 1 Boyolali 9 BPBD 1 BPK RI 1 BPN 1 BTN 1 BTT 8 Bukittinggi 1 Bully 17 Bupati 3 Bupati Pasbar 1 Cacat Hukum 1 Calon 1 Camat 1 Cerpen 6 Corona 1 Covid 29 Covid 19 16 Covid-19 1 CPNS 1 cross 1 dampak 1 Dana 1 Dandim 1 Data 1 Demo 1 Dermawan 3 Dharmasraya 1 Dilaporkan 1 dinas 2 Dinkes 1 Dinsos 2 Direktur 3 Disinfektan 4 DPC 2 DPD 1 DPD Golkar 1 DPD PAN 1 DPP 12 DPRD 3 DPRD Padang 1 DPRD Pasbar 1 Dukungan 1 Duta Genre 1 Emma Yohana 2 Erick Hariyona 1 Ershi 1 Evakuasi 1 Facebook 1 Forkopimda 1 Formalin 1 Fuso 1 Gabungan 1 Gempars 1 Geoaprk 3 Gerindra 1 Gor 1 Gudang 3 gugus tugas 3 Hakim 2 HANI 1 Hari raya 1 Haru. 1 Hilang 1 Himbau 2 Hoax 1 Hujat 2 Hukum 1 Humas 1 HUT 1 Hutan Kota 1 idul adha 1 Ikan Tongkol 1 Iklan video 1 Ikw 2 Ilegal mining 1 Incasi 1 Inspektorat 1 Intel 3 Isolasi 1 Isu 1 Jabatan 32 Jakarta 3 Jalan 1 Jambi 3 Jateng 6 Jubir 1 Jumat berbagi 1 Jurnalis 10 Kab. Solok 2 Kab.Agam 4 Kab.Padang Pariaman 3 Kab.Pasaman 2 Kab.Solok 1 Kab.Solok Selatan 1 Kabag 3 Kabid 2 Kabupaten Pasaman 1 Kader 3 Kadis 1 Kajari 2 Kalaksa 1 Kanit 1 Kapa 10 Kapolres 1 Karantina 6 Kasat 1 Kasi 1 KASN 1 Kasubag Humas 1 Kasus 1 Kebakaran 1 Kejahatan 1 Kemanusiaan 1 Kemerdekaan 2 Keracunan 1 Kerja 1 Kerja bakti 1 kerjasama 2 Kesbangpol 1 Kesenian Daerah 1 Kesra 2 Ketua 2 Ketua DPRD 1 Kinali 2 KKN 1 Kodim 2 KOK 3 Kolaboraksi 2 Komisi 1 Komisioner 4 KONI 1 KONI PASBAR 1 Kontak 1 Kontrak 1 Kopi 4 Korban 1 Korban Banjir 1 Korupsi 15 Kota Padang 2 Kota Solok 3 KPU 2 Kriminal 4 kuasa hukum 1 Kuliah 1 Kupon 1 Kurang Mampu 1 Kurban 1 Labor 1 Laka Lantas 1 Lalulintas 1 Lantas 5 Lapas 3 Laporan 1 Laporkan 2 Laskar 1 Lebaran 2 Lembah Melintang 1 Leting 1 Limapuluh Kota 1 LKAAM 1 Lubuk Basung 3 Maapam 3 Mahasiswa 1 Maligi 1 Masjid 3 Masker 1 Medsos 1 Melahirkan 1 Mengajar 2 Meninggal 5 Mentawai 1 metrologi 1 Milenial 1 MoU 1 MPP 1 MRPB 2 MRPB Peduli 1 MTQ 2 Mujahidin 3 Muri 1 Nagari 1 Narapidana 6 Narkoba 28 Nasional 1 Negara 2 Negatif 5 New Normal 2 New Pasbar 88 News Pasbar 1 Ngawi 1 ninik mamak 2 ODP 1 OfRoad 2 Oknum 2 olah raga 2 Operasi 127 Opini 1 Opino 1 OTG 2 PAC 1 Pada 664 Padang 7 Padang Panjang 18 Padang Pariaman 1 Painan 1 Pakar 4 Pandemi 1 Pangan 1 Pantai Maligi 1 Panti Asuhan 6 Pariaman 1 Paripurna 2 pariwara 1 Pariwisata 1 Partai 1 Pasaan 93 Pasaman 27 Pasaman Barat 521 Pasbar 1 Pasbat 1 Pasien 1 Paslon 1 Patuh 4 Payakumbuh 1 Pdamg 2 PDIP 4 PDP 6 Peduli 1 peduli lingkungan 1 Pegawai 2 Pelaku 3 Pelanggaran 3 Pemalsuan 1 Pemasaran 1 pembelian 1 Pembinaan 1 Pemda 1 Pemerasan 3 Pemerintah 1 Pemerintahan 1 Pemilihan 1 Pemilu 2024 65 Pemko Padang 1 Pemuda 1 Penanggulangan 1 penangkapan 2 Pencemaran 2 Pencuri 1 pendidikan 2 Pengadaan 2 Pengadilan 1 Penganiayaan 1 Pengawasan 1 Penggelapan 1 Penghargaan 1 penusukan 1 Penyelidikan 1 Penyu 1 Perantauan 1 Perawatan 3 Perbatasan 1 Peredaran 1 Periode 1 Perjalanan 1 perkebunan 3 Pers 1 Pertanahan 3 Perumda AM Kota Padamg 8 Perumda AM Kota Padang 2 Perumda Kota Padang 42 Pessel 3 Pilkada 1 Pinjam 1 PKH 1 PKK 1 Plasma 1 Plt 2 PN 1 PN Pasbar 2 PNS 3 pol pp 1 Polda Sumbar 4 Polisi 6 Politik 28 Polres 6 Polres Pasbar 1 Polsek 1 Pos 3 Pos perbatasan 6 Positif 2 posko 1 potensi 1 PPM 1 Prestasi 4 PSBB 1 PSDA 1 Puan 2 PUPR 1 Pusdalops 2 Puskesmas 1 Pustu 1 Rapid Test 2 razia 1 Rekomendasi 3 Relawan 1 Reses 1 Reskrim 1 Revisi 1 RI 8 RSUD 1 RSUP M Djamil 1 RTLH 1 Rumah Sakit 1 Rusak 1 Sabu 1 Samarinda 1 Sapi 2 SAR 8 Satgas 2 Satlantas 1 SE 4 Sekda 1 Sekda Pasbar 1 Selebaran 8 Sembako 1 Sertijab 1 Sewenang wenang 1 Sidak 13 sijunjung 1 Sikilang 2 Singgalang 1 sirkuit 2 SK 1 Snar 2 Solo 5 Solok 4 Solok Selatan 5 SolSel 4 sosial 2 Sosialisasi 2 Sumatera Barat 145 Sumbar 1 Sumbar- 1 Sumur 1 Sunatan massal 1 sungai 1 surat kaleng 6 swab 2 Talamau 1 Talu 1 Tanah 20 Tanah Datar 1 Target 1 Tata Usaha 1 teluk tapang 1 Temu ramah 2 Terisolir 1 Terminal 1 Tersangka 5 Thermogun 1 Tidak layak Huni 2 Tilang 1 Tindak Pidana Korupsi 1 tipiter 1 TMMD 2 TNI 1 TNI AL 1 Tongkol 1 TP.PKK 1 tradisional 1 Transparan 1 trenggiling 1 tuak 2 Tukik 1 Tumor 1 Ujung Gading 1 Ultimatum 1 Uluran 1 Unand 1 Upacara 1 Update 1 usaha 1 usir balik 1 Verifikasi 1 Virtual 1 wakil bupati 4 Wali Nagari 2 wartawan 1 Waspada 1 Wirid Yasin 1 Yamaha Vega 2 Yarsi 2 Yulianto 1 ZI 1 Zona Hijau 1 Zona Merah

Sadiq Pasadigoe foto bersama para wartawan di warung kopi kawasan GOR Haji Agus Salim, Padang 
MR.com, Padang| Seorang anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 menyambangi posko tempat berkumpulnya para kuli tinta di daerah kawasan GOR Haji Agus Salim Padang. 

Kedatangan Sadiq Pasadigoe, seorang anggota DPR RI disambut riang gembira oleh sekolompok kawanan wartawan tersebut yang sedang berkumpul di salah satu warung kopi, pada Kamis (25/4/2024) di Padang.

Halal bihalal dan mempererat tali silaturahmi tujuan utama beliau (Sadiq Pasadigoe.red.) untuk memenuhi undangan para pemburu berita itu. Bincang-bincang hangat dan canda tawa pun terjadi antara wakil rakyat dengan para jurnalis.

Diantaranya, bincang-bincang persoalan pembangunan infrastruktur bidang olah raga, kesenian dan infrastruktur lain yang kerap menjadi sorotan tajam masyarakat di Sumbar.

Pasalnya, ada beberapa pelaksanaan pembangunan yang disinyalir mandek atau mangkrak. Contohnya, pembangunan stadion sepakbola Sumbar. Kemudian, pembangunan gedung kesenian.

Dikesempatan itulah para kuli tinta berharap kepada Sadig Pasidigoe agar membawa suara rakyat Sumbar ini ke Senayan di saat beliau sudah resmi dilantik menjadi Anggota DPR RI.

"Saya akan menyuarakan aspirasi masyarakat Sumbar ini setelah nanti resmi dilantik," jawab beliau singkat.

Bukan hanya persoalan infrastruktur, beliau juga akan berupaya bagaimana cara meningkatkan ekonomi masyarakat Sumbar yang semakin hari grafiknya meningkat terus.(cr)

Penangan Jalan Nasional Padang -Painan yang rusak pasca banjir bersamaan dengan Pekerjaan Pemeliharaan (Preservasi) diduga proyek siluman 

MR.com, Pessel| Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan(preservasi) jalan nasional Padang-Painan disinyalir dapat menuai sorotan tajam publik. Sebab, ada indikasi secara sengaja pihak terkait untuk tidak mempublikasikan seluruh informasi menyangkut pelaksanaannya diduga dengan tujuan tertentu.

Karena dari sepanjang jalan nasional Padang-Painan saat media ini melakukan penelusuran, tidak ditemui keberadaan papan informasi atau plang proyek sebagai bentuk keterbukaan informasi publik.

Jalan nasional Padang-Painan merupakan wilayah kerja Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.3,  Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II(Satker PJN II), Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat (BPJN Sumbar). Kondisi jalan tersebut diketahui cukup parah pasca banjir dahsyat yang melanda beberapa daerah di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) beberapa waktu lalu.

Dengan luar biasanya kerusakan terjadi dampak dari banjir itu, sampai-sampai Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono mendadak mengunjungi daerah yang terdampak banjir besar tersebut. 

Bahkan, dikesempatan itu Menteri Basuki mengintruksikan kepada BPJN Sumbar untuk melakukan penanganan cepat terhadap jalan nasional yang rusak supaya kembali normal seperti biasanya.

Sampai sekarang pun disinyalir pekerjaan penanganan jalan nasional tersebut masih berjalan dengan anggaran yang masih belum diketahui besarnya. Karena, menurut penuturan Nova Herianto sebagai PPK 2.3 terkait anggaran tersebut mengatakan, anggaran untuk penanganan jalan ini belum bisa ditentukan, karena pekerjaan ini sifatnya penanganan cepat.

"Jadi setelah seratus persen(100%) selesai dikerjakan oleh rekanan, kemudian dilakukan audit dan setelah hasil Berita Acara Audit keluar baru bisa ditentukan berapa nilai anggaran untuk pekerjaan penanganan tersebut,"kata Nova waktu itu.

Yang akan menjadi pertanyaan besar publik, apakah untuk pekerjaan pemeliharaan atau preservasi jalan nasional yang dikerjakan setiap tahunnya ini juga harus menunggu hasil audit atau proyek ini memang layak disebut"siluman"?.

Karena untuk informasi yang berkaitan dengan pekerjaan pemeliharaan (preservasi) jalan nasional Padang-Painan itu, sampai sekarang tidak diketahui secara kongkrit oleh masyarakat banyak.Berapa nilai anggaran, siapa Kontraktor, nomor kontrak kerjasama, masa pelaksanaan, konsultan supervisi, semua itu masih menjadi misteri publik.

Karena pekerjaan penanganan bersamaan dengan pekerjaan pemeliharaan, dikhawatirkan akan menimbulkan kegaduhan dilingkungan masyarakat banyak. Disebabkan ada peluang rekanan main mata dengan pihak terkait lain untuk berbuat curang.

Disinyalir ada potensi atau peluang akan terjadinya pekerjaan tumpang tindih terhadap item-item pekerjaan atau kegiatan terlarang lainnya.

Sebelumnya, media ini sudah melakukan konfirmasi kepada PPK 2.3 Nova Herianto pada Senin(1/4/2024) via telepon terkait hal tersebut.

Dalam klarifikasinya, Nova Herianto hanya menjelaskan dengan singkat saja kalau pekerjaan tambal sulam itu bagian kontrak dari UHA, dan sudah kontrak sebelum bencana.

Tetapi PPK 2.3 Nova tidak serta merta secara kongkrit menginformasikannya kepada publik melalui media plang proyek atau papan informasi yang dipasang di jalan nasional itu. Diplang tersebut dituliskan berapa nilai kontrak, nama perusahaan kontraktor, konsultan supervisi, nomor kontrak dan lain sebagainya.

Hingga berita ditayangkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lain dan mengumpulkan data-data.(cr)


MR.com,PadangPariaman| Masyarakat Kampung Tangah, Talao Mundam, Nagari Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman kecewa merasa tidak diperhatikan pemerintah. Pasalnya, jalan akses satu-satunya menuju pemukiman mereka sampai hari ini masih rusak parah dan belum diperbaiki oleh pemerintah.

Hal ini disampaikan Burhanuddin warga setempat saat dikonfirmasi media pada Senin (22/4/2024) di rumahnya, Ketaping, Kabupaten Padang Pariaman. Dia mengeluh belum ada pihak yang berwenang menangani jalan ini melakukan perbaikan sejak jalan utama ini rusak akibat abrasi tebing sungai Batang Anai bulan lalu.

Burhanuddin, warga Kampung Tangah,Talao Mundam, Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman 

"Belum ada pihak yang berwenang, baik Dinas PU Kabupaten Padang Pariaman dan provinsi atau pun pihak BWS Sumatera V Padang melakukan perbaikan terhadap jalan rusak ini," ujar Burhanuddin.

Karena itu, sebelum lebaran kemarin saya bersama-sama warga lainnya berinisiatif melakukan perbaikan dengan menyumbang dan bekerja bergotong-royong untuk menimbun jalan.

"Agar jalan ini bisa dimanfaatkan kembali, masyarakat disini secara swadaya menumbangkan harta dan tenaga dalam melakukan perbaikan. Teknisnya, dengan cara menimbun saluran drainase untuk melebarkan jalan tetapi saluran diberi polongan agar aliran air tidak tersumbat,"terangnya.

Karena jalan ini termasuk jalan alternatif apabila terjadi kemacetan dijalan nasional, apalagi suasana lebaran pasti jalan ini sangat bermanfaat sekali, ujar pria 72 tahun itu.

Karena kalau tidak segera kita perbaiki, kata Burhanuddin, jalan ini tidak bisa dilewati bahkan untuk satu kendaraan roda empat (mobil) saja. 

Dijelaskan Burhanuddin, dilihat dari kondisi badan jalan yang longsor saat ini, kalau tidak segera ditangani, dikawatirkan kondisi jalan akan lebih parah lagi. Sebab, badan jalan ini dibawahnya sudah bergoa(lubang).

Apabila selalu dilewati oleh kendaraan, apalagi itu kendaraan berbeban berat, kita takut jalan ini akan putus dan masyarakat yang bermukim disini menjadi sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari, tandasnya.

Burhanuddin mewakili masyarakat berharap kepada pemerintah kabupaten, provinsi ataupun pusat berharap sekali untuk bisa melakukan perbaikan walaupun itu sifatnya sementara, agar badan jalan ini tidak putus, pungkasnya.

Dilain pihak, saat media mengkonfirmasikan kepada Kepala Dinas (Kadis) PUPR Padang Pariaman EL Abdes Marsyam terkait kondisi jalan tersebut, via telepon 0823-8536-0xxx dihari yang sama, hingga berita ditayangkan Kadis tersebut belum bisa berikan tanggapan dan penjelasannya.

Sementara, pihak BWS Sumatera V Padang, melalui Satker Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (Satker OP SDA) Median menjawab konfirmasi media mengatakan akan kembali mengecek kelokasi jalan yang rusak.

Media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya dan masih dalam mengumpulkan data-data.(cr)


MR.com, Padang Panjang| Ruas Padang Panjang-Bukittinggi tepatnya di Kelok Hantu yang viral pasca banjir lahar dingin, makin parah. Tepatnya di Kelok Hantu di Nagari Aie Angek, Kabupaten Tanah Datar amblas pada Sabtu (20/4/2024). 

Pengendara diimbau lewati jalur alternatif.

Polres Padang Pariaman melalui Instagram resminya mengimbau agar para pengendara menggunakan jalur alternatif.

Dalam imbauan tersebut, pengendara diminta menggunakan jalur alternatif agar tidak terjebak macet yang berkepanjangan.

“Diharapkan kepada pengendara melewati Malalak menuju Bukittinggi dan sebaliknya dari Bukittinggi menuju Padang via Malalak,” terang postingan tersebut pada Sabtu (20/4/2024).

Sebelumnya, Polres Padang Panjang sempat memberlakukan sistem buka tutup jalan akibat jalan amblas tersebut.

“Jalan amblas terjadi karena irisan air hujan yang masih melanda, jadi rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup jalan dilakukan,” katanya.

Kasat Lantas Polres Padang Panjang, Iptu Afrizal menyampaikan akibat jalan amblas tersebut, maka sistem buka tutup jalan diberlakukan.

“Namun, agar tidak terjadi penumpukan arus lalu lintas akibat meningkatnya volume kendaraan, pengendara bisa lewat jalur Malalak atau ke Batusangkar,” tukasnya.

Beberapa waktu lalu ruas jalan tersebut diterjang luapan air dari Sungai Batang Aie Kalek, sehingga membuat jalan amblas akibat irisan air hujan.

Kelok Hantu amblas sebagian badam jalan, padahal pekerja sedang berjibaku semangat bekerja untuk membersihkan. Kelok Hantu buka-tutup, atau bisa saka pihak berwenang menutup ruas kelok itu.

Kalau ingin aman, lewat Malalak saja, armada kita sudah beberapa hari ini, lewat ruas Sicincin-Malalak,” ujar pengusaha travel Budi, Sabtu (20/4/2024).

Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro,S.I.K.,M.A.P menyampaikan notice (video dan suara serta tertulis) laporan nya, tentang situasi terkini di Jembatan kelok hantu Sungai Batang Aie Kalek Nagari Aie Angek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar.

“Mohon izin melaporkan, Sabtu tanggal 20 April 2024, situasi terkini di Jembatan kelok hantu Sungai Batang Aie Kalek Nagari Aie Angek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, telah terjadi penambahan longsoran badan jalan utama Padang Panjang Bukit Tinggi,” jelasnya.

Akibat dari kejadian longsoran badan jalan utama Padang Panjang Bukittinggi di Jembatan Kelok hantu Nagari Aia Angek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar sebagai berikut :

1. Arus lalulintas yang melewati lokasi longsoran di jembatan Kelok hantu hanya bisa dilewati satu jalur kendaraan saja.

2. Terjadi perlambatan arus lalulintas di lokasi longsoran Jembatan Kelok hantu.

Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan oleh personel Polres Padang Panjang sbb :

1. Telah didirikan Pos pantau di lokasi Jembatan Kolok Hantu guna memberikan informasi kepada masyarakat terkait arus lalulintas di Jembatan Kelok Hantu.

2. Dilokasi longsoran Jembatan Kolok Hantu diberlakukan sistem buka tutup.

3. Telah ditugaskan 4 (empat) orang personel Polres Padang Panjang setiap harinya di lokasi Jembatan Kolok Hantu untuk melakukan pengamanan dan pengaturan harus lalulintas.

4. Menyiapkan jalur alternatif :

a. Padang panjang – Bukittinggi untuk mobil kecil melalui jalan Nagari Pandai Sikek

b. kendaraan besar melalui Tanah Datar

c. Berkoordinasi Kapolres Padang Pariaman dan Bukittinggi  untuk jalur Padang – Bukittinggi disarankan melalui Malalak.

5. Berkoordinasi dengan instansi terkait dan Pemda

6. Memberikan Update situasi melalui medsos online dan offline kepada masyarakat secara masif.

“Sampai saat ini pihak dari BWS Provinsi Sumbar masih melakukan penyedotan genangan air yang tersumbat di jembatan Kelok Hantu,” ujar AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro,S.I.K.,M.A.P.

Hingga berita ditayangkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.(**)


MR.com, Padang| Pelaksanaan pekerjaan jalan nasional Padang-Solok-Sawahlunto wilayah kerja PPK 2.1, Satuan Kerja(Satker)PJN Wil II, BPJN Sumbar menuai sorotan tajam publik. Salah satu Aktivis Anti Korupsi Sumbar sebut pekerjaan sarat akan terjadinya perbuatan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan tumpang tindih terhadap item pekerjaan.

Hal ini disebutkan salah satu Aktivis Anti Korupsi dan Tokoh Kepemudaan Sumatera Barat (Sumbar), Mahdiyal Hasan,SH. pada Sabtu (20/4/2024) dikantornya yang ada di Kota Padang.

"Saat ini pelaksanaan untuk pekerjaan jalan nasional itu dilakukan oleh dua perusahaan yang diduga tergabung dalam grup PT.Rimbo Paraduan (PT.RP), yakni PT. Alco Sejahtera Abadi (ASA) dan CV. Bangun Sarana Persada (BSP). Kedua perusahaan penyedia jasa kontruksi itu disinyalir masih dibawah kendali manajemen PT. RP," ujar Mahdiyal.

Indikasi terjadinya dugaan KKN dan tumpang tindih pada item pekerjaan dijalan nasional tersebut, kata Mahdiyal bukan tanpa alasan.

Selain ada niat, kondisi dan situasi juga sangat mendukung untuk melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut, ucap Alumni Fakultas Hukum Unand itu.

Dijelaskankannya, dua perusahaan yang disinyalir masih group dari PT.RP itu tidak tertutup kemungkinan untuk bekerjasama menjadikan proyek jalan nasional tersebut sebagai ladang korupsi.

"Dua perusahaan itu bisa saja "main mata" dalam mengerjakan item pekerjaan sepanjang jalan nasional Padang - Solok - Sawahlunto itu," ungkap Advokat muda itu.

Maksudnya, lanjut Mahdiyal, mereka memiliki kesempatan untuk melakukan kecurangan pada item-item pekerjaan. Apalagi pengawasan pada kedua proyek tersebut dilakukan oleh perusahaan yang sama (PT.Petra Penida Energi Indonesia KSO PT.Bukit Gading Konsultan).

Sebab, pihak yang berwenang dalam mengawasi segala tindak tanduk kontraktor bisa saja mereka pengaruhi dengan iming-iming berbagi keuntungan. Kalau konsultan supervisi tergoda, jadi tidak ada lagi pihak yang menjadi aral penghalang bagi mereka dalam melakukan keculasan, cecar Mahdiyal Hasan.

Bahkan hal tersebut bukan tidak mungkin dilakukan perusahaan-perusahaan itu kepada pihak oknum nakal yang bermental korup yang ada di lingkungan Satker PJN II Sumbar. Tentunya hal ini kembali lagi kepada tabiat masing-masing, tegas Mahdiyal.

Terakhir Mahdiyal mengatakan, apa yang disampaikannya itu bentuk upaya dalam mengingatkan pihak terkait, supaya bisa melakukan pekerjaan sesuai dengan kaedah dan aturan, agar tidak ada kerugian untuk negara, dan mengantisipasi kalau mamang niat untuk melakukan kegiatan KKN ada pikiran pihak terkait, pungkasnya.

Untuk paket pekerjaan preservasi jalan Padang-Solok-Sawahlunto dikerjakan PT.Alco Sejahtera Abadi (ASA) senilai Rp 7.976.267.000,00.(Tujuh Miliar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Enam Juta Dua Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Rupiah).

Proyek dengan nomor kontrak: KU 02.010/KTR.01.PPK-2.1-PJN.II/I/2024 itu mulai dikerjakan sejak 26 Januari 2024 waktu lalu selama 341 hari kalender. PT.ASA diketahui merupakan anak perusahaan dari PT. Rimbo Paraduan.

Selanjutnya, CV. Bangun Sarana Persada(CV.BSP). Perusahaan tersebut disinyalir juga merupakan anak perusahaan dari PT. RP.  Saat ini, CV. BSP mendapat paket pekerjaan Rekontruksi dan Rehabilitasi Minor (Rigid) Jalan Nasional Padang-Solok-Sawahlunto senilai Rp 8.259.611.000,00- (Delapan Miliar Dua Ratus Lima Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Sebelas Ribu Rupiah).

Proyek dengan nomor kontrak: KU 02.010/KTR.04.PPK-2.1-PJN.II/II/2024 dikerjakan CV. BSP selama 240 hari kalender terhitung sejak 02 Februari 2024.

Kemudian, untuk pengawasan atau Konsultan Supervisi pada dua proyek tersebut ditunjuk PT.Petra Penida Energi Indonesia KSO PT.Bukit Gading Konsultan. 

Hingga berita ditayangkan, media masih upaya mengumpulkan data-data dan konfirmasi pihak terkait lainnya.(cr/tim)


MR.com, Padang| Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang Syafrial Kani,SH. pada Kamis(11/4/2024) kembali mengunjungi kediaman Pemimpin Redaksi (Pemred) antanews.com Defriato Tanius yang masih belum pulih dari sakitnya.

Di Kunjungan yang kedua ini, Syafrial Kani didampingi Kuasa Hukumnya Anda Simon,SH. masih terus memberikan motivasi kepada Defriato Tanius agar semangat untuk pulih dari penyakit yang sudah dideritanya sejak tahun 2023 itu.

"Kita harus tetap semangat dan yakin untuk bisa sembuh dari penyakit ini. Dalam menghadapinya motivasi kita harus bisa sembuh," demikian Ketua DRPD Padang Syafrial Kani menyebutkan dalam memberikan memotivasinya.

Dikesempatan itu, Anda Simon juga ikut menyahut perkataan Ketua Syafrial Kani dengan menyarankan agar Defriato berjemur dibawa matahari pagi.

"Dengan berjemur dibawah matahari pagi,tujuan supaya kondisi yang sakit bisa diperlahan pulih," kata Anda Simon.

Sementara, dengan kunjungan Syafrial Kani beserta rombongan membuat Defriato Tanius merasa bahagia. Dia mengucapkan banyak terimakasih atas kunjungan Ketua DRPD Padang itu.

Defriato Tanius juga berharap kedepannya Kota Padang benar-benar bisa dipimpin oleh sosok pemimpin seperti Syafrial Kani ini. 

Karena menurutnya, sosok pemimpin yang bijaksana ,baik hati, smart dan paham dengan keinginan masyarakat. "Dan pemimpin yang seperti itu sampai saat ini menurut saya ada pada Syafrial Kani, dan beliau dibutuhkan  untuk kemajuan kota Padang ini," ujarnya.

"Terima kasih ketua, semoga niat baik ketua dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda, dan semua cita- cita dan keinginan ketua untuk membangun kota Padang kedepannya dimudahkan oleh yang maha kuasa, Aamiin", pungkasnya.(cr/Buya)

Feryadi Pratama (kiri) foto bersama Niode Wahyudi saat terima hadiah sepeda motor Kawasaki D-Tracker 150cc
MR.com, Padang| Seorang karyawan Mitra Recovery Officer (MRO) mitra kerja dari Adira Finance bernama Feryadi Pratama kembali menorehkan prestasi gemilang. Pria gempal yang akrab disapa Ferry itu kembali mencatatkan namanya didalam sejarah perusahaan tempatnya bekerja.

Untuk ke Enam(6) kalinya secara beruntun, Ferry berhasil meraih predikat sebagai MRO terbaik secara nasional dalam bidang penagihan dan pembinaan nasabah. 

Prestasi gemilang ini tidak hanya mengukuhkan namanya sebagai yang terbaik di antara rekan-rekannya, tetapi juga sebagai sosok yang konsisten dan berdedikasi tinggi terhadap tugasnya.

Perusahaan penagihan dan pembinaan merupakan salah satu aspek penting dalam industri keuangan. Dengan profesinya itu Ferry mampu menunjukkan keunggulan dalam mengelola dan menyelesaikan proses penagihan dan pembinaan nasabah dengan baik. 

Keberhasilan Ferry dalam mempertahankan posisinya sebagai yang terbaik nasional adalah bukti nyata dari kemampuan dan komitmen yang dimilikinya.

Sebagai penghargaan atas pencapaiannya yang luar biasa, Ferry berhak menerima hadiah bergengsi berupa sepeda motor Kawasaki D-Tracker 150cc. 

Penyerahan hadiah ini dilaksanakan pada Senin (8/4/2024) di kantor pusat Adira Sawahan. Acara tersebut diwakili oleh pihak Recovery Officer Area Cabang Padang, yang turut memberikan apresiasi atas prestasi gemilang yang telah diraih oleh Feryadi Pratama.

Dalam sambutannya, pihak manajemen Adira Finance mengapresiasi dedikasi dan kerja keras yang telah ditunjukkan oleh Feryadi Pratama. 

Mereka juga menegaskan bahwa keberhasilan Feryadi Pratama bukan hanya merupakan prestasi pribadi, tetapi juga merupakan kebanggaan bagi seluruh tim dan perusahaan.

Feryadi Pratama sendiri mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bimbingan yang diberikan oleh rekan-rekannya serta manajemen Adira Finance. 

Ia berjanji akan terus meningkatkan kinerjanya dan terus berusaha menjadi contoh bagi yang lain dalam menjalankan tugas dengan integritas dan komitmen yang tinggi.

Dikesempatan itu, ucapan terimakasih pun tidak lupa disampaikan Ferry kepada pihak-pihak yang ikut berandil dalam kesuksesan yang telah dicapainya.

"Saya ucapkan terimakasih kepada Area Manager Sumbagsel 3 Bapak Endro, ROA (Recovery Officer Area Cabang Padang Car) Niode Wahyudi, Yanto Suharwanto (Adira Padang 1), Ronny Yuandra (Adira Muaro Bungo), Doni Fernando (Adira Bkt-Payakumbuh), Wayan (Adira Pasaman), Ronny Eka Putra (Adira Solok), Budi Ceper (Adira Pariaman), & (Loan Recovery Officer Area) Rahmat Illahi," ucap Ferry.

Prestasi gemilang yang diraih oleh Feryadi Pratama tidak hanya menginspirasi rekan-rekannya di Mitra Recovery Officer namun juga di Adira Finance. Tetapi tentunya dia juga akan menjadi inspirasi bagi banyak orang di luar sana. 

Kisah suksesnya adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan tekad yang kuat, mimpi-mimpi besar dapat diwujudkan.(cr/**)


MR.com,Kab.Agam| Pasca banjir bandang yang melanda pemukiman warga di Canduang, Kabupaten Agam pada Jum'at (5/4) kemarin. Material yang dibawa arus lahar dingin Marapi di Bukik Batabuah menjadi penyebab terjadinya penyumbatan aliran air pada gorong-gorong yang ada di pemukiman warga.

Untuk melakukan penanganan, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang (BWSS V Padang) M.Dian Alma'ruf beserta PPK OP SDA II dan personil OP gerak cepat lakukan penanganan, pada Sabtu (6/4) hari ini.

Satu alat excavator dikerahkan untuk melakukan pembersihan atau penanganan  terhadap tumpukan material yang dibawa arus lahar dingin Marapi tersebut. 

Dikutip dari akun resmi Instagram pupr_sda_sumatra5, dilokasi kejadian telah dilakukan pembukaan terhadap sumbatan air pada gorong-gorong Bukik Batabuah, sehingga kini aliran air gorong-gorong kembali normal.

Selanjutnya, excavator akan dikerahkan menuju embung lapangan di sungai katian ampang gadang kecamatan ampek angkek, kabupaten Agam yang merupakan muara aliran debris.

Dalam unggahan foto, terlihat Tim dari BWS Sumatera V Padang sedang berjibaku melakukan penanganan bersama tim tanggap bencana dari TNI, dan elemen masyarakat.(cr/**)


MR.COM, PASBAR - Puluhan Masyarakat Kapunduang, Padang Bintungan, Jorong Bandua Balai, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Propinsi Sumatera Barat (Sumbar) beramai-ramai datangi lokasi Galian C yang ada aliran sungai Batang Timah, pada Sabtu(30/3/2024) waktu lalu.


Kedatangan warga tersebut bentuk penolakan terhadap adanya aktivitas galian C yang disinyalir tidak memiliki izin dari pemilik lahan, karena lahan tersebut berada didalam tanah ulayat atau tanah kaum keluarga mereka.

Hal tersebut ditegaskan oleh Sari Ameh yang merupakan Bundo Kanduang daerah setempat. Sari Ameh mewakili masyarakat mengatakan, bahwa Masyarakat  Kapunduang, menolak keras adanya aktivitas pertambangan tersebut karena lokasi yang jadi pertambangan adalah tanah keluarga mereka.

"Saya selaku Bundo Kanduang bersama masyarakat merasa dirugikan dengan adanya aktivitas Galian C yang beroperasi di daerah kami, karena lokasi yang di jadikan tambang Galian C oleh CV. Imas, Kordinat IUP nya adalah lahan keluarga kami, sebagai masyarakat yang punya tanah ulayat kami menolak adanya kegiatan yang dilakukan oleh saudara Rian," ujar Sari Ameh.

Kegiatan tambang ini tidak ada komunikasi dan koordinasi dengan kami sebagai pemilik lahan maupun dengan masyarakat. Ada kesan saudara Rian mengkerdilkan kami sebagai masyarakat dan pemangku adat daerah ini, imbuhnya.

Sari Ameh menjelaskan, bahwa sebelum ini dirinya sudah menjumpai pengelola galian C tersebut atas nama Rian dengan tujuan agar aktivitas galian C tersebut di hentikan. Namun, lanjut Sari Ameh, sampai saat ini keinginan kami masyarakat tidak di indahkan, makanya dirinya bersama masyarakat turun ke lokasi tersebut.

"Jika kegiatan penambangan ini masih berjalan, maka saya bersama masyarakat akan turun lagi dengan masa yang lebih banyak dari hari ini, selain itu dalam waktu dekat kami akan membawa persoalan ini ke Aparat Penegak Hukum(APH), atau pihak yang berwenang dalam menangani persoalan ini," tegas Sari Ameh.

Selanjutnya kata Sari Ameh, dia juga pernah menegaskan kepada Direktur CV. Imas(Riyan.red), apabila tidak mengindahkan permintaan mereka itu, mereka akan melaporkan kepada pihak yang berwajib dan ke Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat, masyarakat akan terus memantau dan melaporkan perkembangan terkait galian C tersebut, ujarnya.

“Kami akan terus memberikan informasi terkini mengenai perkembangan kasus ini. Semoga aspirasi kami masyarakat dapat didengar dan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait Aktivitas Galian C tersebut," ujar Sari Ameh.

Sementara, seorang warga setempat RBN yang juga ikut aksi penolakan tersebut mengatakan, bahwa aktivitas galian C ini diduga dibeking oleh salah seorang oknum polri aktif yang sering terlihat di lokasi Galian C.

Menurut RNB, Oknum anggota Polri tersebut berani membeking, disinyalir karena diperintahkan oleh salah seorang Perwira dijajaran Polres Pasbar.

Sementara itu, pihak pengelola Galian C Rian saat dikonfirmasi via telepon 081365999XXX hingga berita diterbitkan belum memberikan penjelasannya

Sementara ditempat terpisah,media juga melakukan konfirmasi kepada Wakapolres Pasbar, Kompol. Chairul Amri Nasution melalui telpon seluler nya, kamis (04/03). Wakapolres tersebut menyampaikan bahwa tidak tahu soal beking-bekingan tersebut.

Selain itu, Wakapolres Chairul Amri juga membantah, bahwa kalau ada oknum polri dari Polres Pasbar ditemui dilokasi Galian C di Kampung Kapunduang, itu merupakan kegiatan pengamanan.

Biasanya itu adalah Sprint langsung dari Kapolres guna pengamanan, ungkap Wakapolres, ujar Wakapolres.

"Tidak benar adanya beking-bekingan yang dilakukan oleh jajaran Polres Pasbar terhadap Galian C tersebut, apa lagi lokasi yang dikatakan telah pernah didatangi oleh Bareskrim Polri serta telah ada beberapa alat yang ditangkap," tegas Kompol Chairul.

Dilanjutkan Chairul, kalaupun ada anggota dalam suatu kegiatan, itu biasanya melalui Sprint atau surat perintah langsung dari Kapolres guna melakukan pengamanan,"tegas Wakapolres Pasbar menyampaikan.

Untuk diketahui, Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara pada pasal 158 disebutkan bahwa orang yang melakukan penambangan tanpa izin dipidana penjara paling lama lima (5) tahun dan denda paling banyak Rp.100.000.000.000.

Termasuk juga setiap orang yang memiliki IUP pada tahap eksplorasi, tetapi melakukan kegiatan operasi produksi, dipidana dengan pidana di penjara. Pihak berwenang setempat juga diharapkan segera merespons aspirasi masyarakat dan menemukan solusi terbaik untuk masalah ini.

Hingga berita ini ditayangkan, media masih dalam upaya mengumpulkan data-data dan konfirmasi pihak terkait lainnya.

(Tim)


MR.com, Pessel| Sesuai instruksi Menteri Basuki Hadimuldjono saat mengunjungi lokasi terdampak bencana beberapa waktu lalu. Didampingi Kepala BPJN Sumbar dan Gubernur Sumbar, pada kesempatan itu beliau mengatakan penanganan jalan nasional yang rusak akibat bencana banjir untuk dapat segera dilakukan.

Sekarang ini, penanganan sudah mulai dilakukan, salah satunya yang ada wilayah kerja Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.3, Satker PJN Wilayah 2, BPJN Sumbar.

Pekerjaan penahan tebing (sheetpile) yang ada di kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan.  Namun, terkait dalam pelaksanaannya itu timbul pernyataan publik, apakah pekerjaan sheetpile ini tidak  tidak apa-apa kalau tidak diketahui nilai anggaran, perusahaan pelaksana dan konsultan pengawasnya.

Karena pekerjaan sheetpile  yang sedang dikerjakan tanpa ada informasi lengkap diperoleh masyarakat. Biasanya di dekat lokasi pekerjaan ada papan informasi (plang proyek) terpampang sebagai media informasi untuk masyarakat. Dan hal itu tidak ditemukan pada pekerjaan penahan tebing itu.

Tetapi setelah dikonfirmasi kepada Nova Herianto, sebagai PPK di proyek tersebut dia mengatakan, pekerjaan itu di danai dulu oleh rekanan.

"Proyek tersebut dikerjakan PT. Hutama Karya(HK). Nilai kontrak belum ada, karena bencana alam, jadi belum ada dana,"kata Nova Herianto pada Senin(1/4/2024) via telepon.

Rekanan kerja dulu dengan dana sendiri sampai seratus persen (100%) , kemudian diaudit dan Berita Acara (BA) audit akan jadi usulan dana nantinya, jelas Nova Herianto singkat mengakhiri.

Apa yang disampaikan Nova Herianto tersebut merupakan edukasi yang sangat penting bagi pengembangan pengetahuan masyarakat luas, kata Mahdiyal Hasan, SH. menanggapi pada hari yang sama di Padang.

Sebagai Aktivis Anti Korupsi Sumbar, Mahdiyal Hasan menilai informasi yang seperti ini selama ini sangat sulit didapatkan oleh masyarakat.

"Didalam pembangunan infrastruktur yang menggunakan uang negara, dalam pelaksanaannya mesti tetap harus mengikuti aturan yang berlaku," ujar Alumni Fakultas Hukum Unand itu.

Misalnya, kata Mahdiyal, aturan didalam penggunaan material. Apakah di proyek ini material yang digunakan harus memiliki izin lengkap, ataukah sebaliknya.

Untuk menghindari isu-isu liar terkait perkejaan penahan tebing yang sedang dikerjakan ini, pihak rekanan dan instansi juga mesti membuka ruang untuk publik bila ada pertanyaan yang seperti itu, pungkasnya.

Hingga berita diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.(cr)


MR.com, Pessel| Menanggapi persoalan masyarakat terkait jaringan Saluran Irigasi yang ada di kampung Sunuk, Kenagarian Barung-barung Belantai Tengah, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) yang belum pernah dilakukan pemeliharaan atau pembersihan. 

Sebelumnya, salah satu tokoh masyarakat setempat bernama Nazaruddin Datuak Bandaro mengatakan, belum ada sekali pun jaringan saluran irigasi disini dilakukan pengerukan atau pembersihan oleh pihak yang berwenang.

Tetapi setelah dikonfirmasi kepada Kepala BWSS V Padang, M. Dian Alma'ruf pada Sabtu(30/3/2024) via telepon. Kepala BWSS V Padang itu mengatakan, kalau proyek jaringan Saluran Irigasi D.I Sawah Laweh Tarusan masih tahap pengerjaan.

Baca berita terkait: Jaringan Saluran Irigasi D.I Sawah Lawan Terkesan Tidak Terpelihara, Masyarakat: Kami Tidak Tahu dan Bingung Kewenangan Siapa Dalam Pemeliharaannya

" Pembangunan D.I Sawah Laweh (D.I Batang Tarusan), saat ini masih dalam proses pengerjaan.Tersendat nya pekerjaan di sana karena proses pembebasan lahan yang cukup sulit," ungkap M.Dian Alma'ruf.

Sebagai contoh, kata M.Dian, dari sembilan (9) KM saluran primer, ada Tiga(3) bidang tanah (sepanjang 75 Meter)  yang sulit dibebaskan.

Kepala BWSS V Padang itupun kembali menjelaskan, kata beliau, posisinya ada di BKP 3 (sekitar 4 km dari Bendung), dan hal ini menyebabkan Jaringan Primer tidak dapat di fungsikan. Sehingga, D.I Sawah Laweh belum dapat difungsikan.

"Dan yang rugi tentu masyarakat tani. Sehingga kami menghimbau, mari seluruh elemen masyarakat turut membantu proses pembebasan lahan ini, agar keuntungan dari pembangunan bisa segera dinikmati,"ajak Kabalai WSS V Padang itu.

Lebih lanjut Kabalai itu menjelaskan, akibat dari belum berfungsinya saluran primer, karena kategorinya masih dalam proses pengerjaan. Maka pekerjaan ini belum bisa diserahkan ke OP untuk dilakukan pengoperasian dan pemeliharaan, baik oleh Satker OP BWS ataupun Satker TPOP Dinas SDA Provinsi, kata M.Dian lagi.

Kemudian, dengan banyaknya saluran kami di D.I Sawah Laweh yang terdampak bencana, (banyaknya material longsor dan batang kayu), maka untuk D.I Sawah Lawe ini kami akan usulkan untuk segera penanganan OP nya secara Parsial (termasuk yang saat ini dibeberapa ruas sdg ditangani secara darurat), ujarnya.

Yang kena bencana luas, semua dikerjakan hanya "dengan dua tangan", artinya, kata beliau, dikerjakan secara bertahap.

Justru ada beberapa hal yang harus dipahami dan disikapi  oleh masyarakat setempat, yakni: 

1. Kami ikut buka jalan, padahal jalan bukan kewenangan kami (dan alhamdulillah sudah terasa manfaatnya)

2. Kami juga ikut nangani batang salido (padahal kewenangan provinsi), dan alhamdulillah hujan yang lalu terasa manfaatnya

3. Kami juga mencoba ngebor air sesuai permintaan masyarakat, karena masyarakat kekurangan air. Dan alhamdulillah lagi sekarang air lancar di salah satu masjid, dan rencana msh ada sumur lain.

4. Kami juga ikut bantu bersihkan rumah dan tempat ibadah, masyarakat juga harus tau jika ini  bukan tugas kami

5. Nah... saluran irigasi kemudian juga kami tangani secara bertahap, papar Kepala BWSS V Padang, M.Dian Alma'ruf. 

Artinya "TANGGAP BENCANA", bukan cuma omongan atau wacana saja, siapa tau dengan informasi ini, bisa menambah semangat instansi atau elemen masyarakat lain untuk bergerak membantu masyarakat yang terdampak bencana, kata orang nomor satu di BWS Sumatera V Padang itu mengakhiri penjelasannya.

Sampai berita ini ditayangkan, media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.(cr)


MR.com, Pessel| Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) untuk Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat telah melakukan pembangunan Bendung Batang Tarusan melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang (BWSS V Padang) dan telah selesai di tahun 2017.

Ditahun-tahun berikutnya, untuk melengkapi fungsi utama bendung tersebut pemerintah masih melalui BWSS V Padang kembali membangun jaringan saluran irigasi yaitu D.I Sawah Laweh Tarusan.

Terkait pembangunan bendung dan jaringan Saluran Irigasi tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pernah mengatakan, Kementerian PUPR telah membangun banyak bendungan atau bendung di berbagai daerah. 

Menteri Basuki meneruskan, dan selanjutnya infrastruktur bendung atau bendungan akan diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian.

“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki Hadimuldjono beberapa tahun lalu.

Diharapkan dengan meningkatnya produktivitas pertanian, juga dapat membantu pemulihan ekonomi pasca Pandemi COVID-19, tutup Menteri PUPR tersebut.

Tetapi timbul persoalan dilingkungan masyarakat saat ini menyangkut pemeliharaan nya. Kondisi infrastruktur jaringan saluran irigasi yang ada Kenagarian Barung-barung Belantai Tengah, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan yang dikerjakan BWSS V Padang pada tahun 2020 terkesan tidak terpelihara.

Apakah tidak anggaran yang disiapkan negara untuk pemeliharaannya..?. Pernyataan tersebut keluar dari mulut salah seorang tokoh masyarakat di kenagarian tersebut.

Nazaruddin Datuak Bandaro sebagai tokoh masyarakat mengatakan, sejak selesai dibangun tahun 2020,  jaringan saluran irigasi disini belum ada sekali pun dilakukan pembersihan atau pemeliharaan.


"Saluran irigasi yang ada dikampung ini dibangun BWSS V Padang selesai tahun 2020, sekarang kondisi saluran irigasi sudah banyak ditutupi rumput-rumput liar," ujar Nazaruddin sebagai Ketua Bamus pada Kamis(28/3/204) di Tarusan, Pessel.

Kami sebagai penerima manfaat tidak tahu dan  jadi bingung, siapa yang harus melakukan pemeliharaan terhadap jaringan saluran irigasi itu, apakah kewenangan pihak Pemkab, Pemprov atau masih berada di dalam kegiatan BWSS V Padang, ulas Nazaruddin.

Tebalnya rumput liar menutupi saluran irigasi itu dikhawatirkan akan menghambat aliran air menuju sawah-sawah masyarakat, bahkan sekarang ada saluran irigasi yang tersumbat, tandasnya.

Kami warga disini sangat berharap kepada pihak yang berwenang dalam melakukan pemeliharaan terhadap jaringan saluran irigasi yang ada di kampung ini, agar segera melakukan pembersihan atau pengerukan terhadap sedimen dan rumput-rumput liar tersebut, pungkasnya.

Sementara, media masih menunggu jawaban konfirmasi dari pihak BWS Sumatera V Padang sebagai pelaksana pembangun jaringan saluran irigasi D.I Sawah Laweh Tarusan tersebut terkait pemeliharaan saluran irigasi dikampung ini.

Hingga berita ditayangkan media masih upaya mengumpulkan data-data dan konfirmasi pihak terkait lainnya.(cr)


MR.COM, PASBAR| Kadis Pariwisata Decky H Sahputra tertanggal 21 Maret 2024 diberhentikan dari jabatannya oleh Bupati Pasbar. Pemberhentian tersebut dituangkan dalam Keputusan Bupati Nomor : 800.1.3.3/2/28/BKPSDM/2024.

Sebelum pemberhentiannya Decky dibebas tugaskan sementara dari jabatannya sebagai Kadis Pariwisata mulai tertanggal 07 Februari 2024 dengan Keputusan Bupati Nomor 800.1.6.5./02/07/BKPSDM/2024.

Menurut Decky, hal tersebut terasa aneh dan janggal, dimana saat dirinya diberhentikan untuk sementara dari jabatannya sebagai Kadis Pariwisata namun dirinya juga ditempatkan sebagai staff di Dinas Lingkungan Hidup.

"Hal ini saya lihat ada kejanggalan, saya dibebastugaskan pada tanggal 7 februari 2024, sementara SK pembebastugasan saya terima tanggal 13 februari 2024 saat saya dinas luar ke UNP", ujar Decky.

"Dalam SK tersebut Saya lihat dasarnya adalah LHA dari Inspektorat, sementara sampai saat ini LHA itu tidak pernah Saya terima", tambahnya.

"Sepengetahuan Saya, pembebastugasan sementara tersebut hanya bisa dilakukan karena 2 hal, yang pertama karena kasus pidana, kedua karena pelanggaran disiplin berat yang jelas pasal berapa yang dilanggarnya", jelas Decky.

Decky juga menambahkan, bahwa pada tanggal 21 februari dirinya mendapatkan surat undangan klarifikasi oleh tim pemeriksa yang diketuai oleh asisten 1 Setia Bhakti yang beranggotakan 7 org eselon 2 dan 1 eselon 3 kabag hukum.

Dalam klarifikasi tersebut Decky juga mengaku ada nya suatu hal yang telah dipaksakan dan sepertinya telah direncanakan untuk memberhentikan dirinya dari jabatan sebagai Kadis Pariwisata.

"Disaat pertemuan klarifikasi tersebut tentang Pembebebasan tugas yang  awal katanya tentang ketaatan, namun dalam pemeriksaan tim yang diketuai oleh Bakti justru malah beralih ke masalah netralitas PNS yang sebenarnha itu kewenangan bawaslu", tutur Decky.

"Saat itu saya juga sempat bertanya dasar laporan hasil audit sementara dari Inspektorat dan menurut inspektorat itu sendiri tidak memberikan rekomendasi untuk pembebasan tugas serta inspektorat juga mengatakan bahwa hasil audit tidak bisa dijadikan dasar pembebasan tugas sementara", terang Decky.

Decky juga menjelaskan kalau alasan dirinya dibebastugaskan sebagai Kadis karena untuk kelancaran pemeriksaan.

"Namun hal tersebut kenyataan nya tidak sesuai dengan tujuan pemeriksaan, dimana seharusnya kalau kelancaran  pemeriksaan seharusnya tetap ditempatkan pada posisi yang sama", terang nya.

Menurutnya akibat dari pembebasan tugas tersebut akhirnya berimbas terhadap laporan kerja harian dan laporan e-kinerja termasuk soal absensi.

Saat ditanya oleh Decky kepada tim pemeriksa inspektorat apakah ada temuan  dijawab oleh Tim bahwa temuan hanya 10 Ribu Rupiah.

Sementara menurut peraturan pemerintah no.94 tahun 2021 tentang disiplin PNS dan Peraturan BKN no 6 tahun 2022 tentang peraturan pelaksanaan PP no 94 tahun 2021.

Dimana dalam PP no.94 tahun 2021 tersebut menjelaskan bahwa dalam penjatuhan hukuman disiplin berat berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 (dua belas) bulan atau pembebasan dari jabatan menjadi jabatan pelaksana selama 12 (dua belas) bulan diatur sebagai berikut.

Dalam hal PNS yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas, dan Jabatan Fungsional dijatuhi hukuman disiplin diatas, maka jabatannya dapat diisi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PNS yang dijatuhi hukuman disiplin diatas, dapat dipertimbangkan menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas, atau Jabatan Fungsional paling cepat 1 (satu) tahun setelah selesai menjalani Hukuman disiplin yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam hal PNS yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dijatuhi hukuman disiplin berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 (dua belas) bulan menjadi Pejabat Administrator dan berusia lebih dari 58 (lima puluh delapan) tahun, maka PNS yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dalam Jabatan Administrator.

Penurunan jabatan dari Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama menjadi Jabatan Administrator dilakukan tanpa melalui pengangkatan dalam jabatan serta pelantikan dan pengambilan sumpah/janji.

Dalam hal PNS yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan jabatan menjadi jabatan pelaksana selama 12 (dua belas) bulan dan berusia lebih dari 58 (lima puluh delapan) tahun, maka PNS yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dalam Jabatan Pelaksana.

Dalam hal seorang PNS diusulkan untuk dijatuhi hukuman disiplin berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 (dua belas) bulan atau pembebasan dari jabatan menjadi Jabatan Pelaksana selama 12 (dua belas) bulan, harus memperhatikan ketersediaan jabatan dan kesesuaian kompetensinya.

Segala proses dari awal hingga pemberhentian saya merasa ada kesewenang-wenangan yg dilakukan oleh Bupati Hamsuardi, karena tidak sesuai dengan peraturan yang ada.

"Tujuan saya membuat statemen ini agar kedepan nya kepala daerah atau Bupati agar lebih taat kepada aturan dan tidak menghilangkan hak-hak dari PNS dan agar apa yg saya alami tidak dialami oleh PNS lain nya", tegas Decky.

Apa yang saat ini dialaminya Decky merasa terzolimi atas kesewenang-wenangan Bupati dan akan melaporkan serta menyurati Gubernur, KASN, Mendagri, Ombusman dan Menpan RB.(Ddr)


MR.com, Padang| Carut marut yang terjadi pada pekerjaan pembangunan struktur jembatan akses menuju RS Unand terus menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat. Pasalnya, meskipun belum bisa dilalui kendaraan, kontruksi jembatan itu sudah terlihat miring dengan mutu beton bangunan abutment jembatan yang dicurigai tidak sesuai spesifikasi.

Sebelumnya media sudah melakukan upaya konfirmasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Yufrizal terkait pekerjaan jembatan RS Unand tersebut via telepon 0823-9061-1xxx pada Rabu, 27 Maret lalu. Namun, PPK tersebut disinyalir "bungkam", tidak mau menanggapi konfirmasi media.

Seterusnya media juga mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Adratus Setiawan selaku Kabid di BMCKTR Sumbar sekaligus pimpinan dari Yufrizal. Tetapi jawaban yang disampaikan Adratus Setiawan tidak sesuai yang diharapkan. Adratus hanya mengatakan "silahkan hubungi dan konfirmasi PPK pak Yufrizal".

Tidak sampai disitu, media juga melakukan konfirmasi meminta tanggapan Kepala Dinas(Kadis) BMCKTR Sumbar, Era Sukma Munaf pada hari yang sama via telepon. Dan ternyata Kadis BMCKTR Sumbar itupun disinyalir juga memilih "bungkam" tidak mau menanggapi konfirmasi media.

Baca berita terkait: Struktur Jembatan RS Unand Terlihat Miring, Beton Bangunan Abutment Diduga Mengandung Kayu dan Batu

Mutu beton bangunan abutment jembatan dicurigai tidak sesuai spesifikasi 

Dengan sikap tidak kooperatif pejabat publik waktu dikonfirmasi media itu, diduga akan menimbulkan asumsi negatif dari kalangan masyarakat, dan publik akan mempertanyakan integritas Dinas BMCKTR Sumbar itu.

"Ada indikasi persekongkolan jahat tercium di dalam pelaksanaan proyek negara yang digawangi Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar itu," kata seorang Aktivis Anti Korupsi Sumbar, Mahdiyal Hasan,SH. pada Kamis (28/3/2024) di Padang.

Menanggapi hal itu, Mahdiyal Hasan mengatakan, dugaan adanya persekongkolan jahat bukan tanpa alasan. Dengan hasil akhir pekerjaan yang tidak sesuai ekspektasi atau harapan masyarakat, hingga "bungkamnya" seluruh pihak terkait saat dikonfirmasi media, menjadi salah satu alasan kuat dugaan persekongkolan jahat itu telah terjadi, ujarnya.

Mahdiyal menjelaskan, seperti yang dilakukan Yufrizal, sebagai PPK pada proyek itu dia terkesan "bungkam" tidak kooperatif, tidak mau menjawab konfirmasi media tanpa alasan . Sementara, dia (Yufrizal.red) merupakan pihak dari Dinas BMCKTR yang semestinya bisa menjelaskan lebih detail, karena dia yang langsung berhadapan dengan rekanan disaat pekerjaan sedang berjalan.

"Menurut saya mungkin ada sesuatu hal yang ditakuti Yufrizal akan terbongkar ke publik. Jadi dia merasa akan lebih baik apabila diam tidak banyak bicara," cecar Advokat yang terkenal tegas itu.

Kemudian, Kabid Adratus Setiawan. Sebagai Kepala Bidang (Kabid) di dinas tersebut sekaligus pimpinan dari Yufrizal. Menurut Mahdiyal, tentunya dia(Adratus Setiawan.red) berharap kepada bawahannya itu agar persoalan ini bisa diatasi segera, tidak muncul dilingkungan publik, dan tidak berujung keranah hukum.

Seterusnya, lanjut Mahdiyal, Era Sukma  sebagai Kepala Dinas BMCKTR Sumbar dan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), tentu dia akan lebih menekankan kepada kedua bawahan nya itu agar informasi dugaan persekongkolan ini tidak berkembang di lingkungan masyarakat dan pihak penegak hukum. Jadi Kadis BMCKTR Sumbar tersebut juga lebih memilih untuk "bungkam", imbuhnya.

"Seluruh pihak yang terkait didalam pekerjaan proyek jembatan ini bisa dikatakan sudah melakukan pengkhianatan terhadap negara. Apabila terbukti telah melakukan persekongkolan seperti yang kita duga itu," tegas Alumni Fakultas Hukum Unand itu.

Seharusnya yang mereka lakukan adalah memberikan klarifikasi atau penjelasan kepada publik melalui media, karena itu merupakan kewajiban mereka sebagai pejabat publik.

Kemudian lanjut Mahdiyal lagi, agar asumsi negatif publik yang liar tidak terus berkembang, asumsi terhadap kinerja Dinas BMCKTR Sumbar itu sendiri, ulasnya.

Mahdiyal menilai, kalau dalam pelaksanaan pekerjaan jembatan itu menurut mereka sudah sesuai perencanaan atau Spek dan teknis nya, tentu akan lebih mudah bagi mereka untuk menjelaskannya kepada publik.

"Yang perlu mereka sadari agar tidak lupa diri, anggaran yang mereka gunakan dalam pembangunan itu bukanlah uang saku pribadi mereka. Tetapi sumber dana untuk pembangunan jembatan tersebut jelas diambil dari APBD, yang salah satu sumber PAD nya dikutip dari pajak masyarakat," ujar Mahdiyal.

Jadi sebagai pengelola anggaran mereka harus bertanggung jawab setiap uang negara yang dihabiskan untuk pekerjaan jembatan itu kepada masyarakat, tandasnya.

"Dengan menghindari media atau tidak kooperatif saat dikonfirmasi, mereka terindikasi secara sengaja telah mengangkangi UU No 14 Tahun 2008 atau tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik," tegas Advokat muda itu.

Terakhir disebutkan Mahdiyal, bahwa dugaan adanya persekongkolan dikuatkan dari hasil pekerjaan. Struktur kontruksi jembatan yang miring, dan bangunan beton abutment dicurigai tidak sesuai speks dan tanpa penjelasan dari PPK,Kabid, serta Kadis BMCKTR Sumbar.

"Jadi persoalan ini layak menjadi perhatian Aparat Penegak Hukum(APH). Dan masyarakat Sumbar tentu berharap kepada instansi yudikatif itu untuk melakukan penyelidikan sampai penindakan, agar supremasi hukum benar-benar dapat ditegakkan di negara ini," pungkasnya.

Diketahui, pembangunan jembatan RS Unand dikerjakan  PT. Indothara Multi Artha(IMA) sebagai Kontraktor Pelaksana senilai Rp. 7.586.632.312,92.  Sementara PT. Konsulindo Citra Ernala(KCE) dibayar negara sebagai Konsultan Supervisi atau Pengawas.

Hingga berita ditayangkan, media masih upaya mengumpulkan data-data dan konfirmasi pihak terkait lainnya.(cr)


MR.com,Padang| Terlambatnya penanganan jalan nasional Padang-Painan di KM 20 yang terban atau longsor pada bahu jalan sedalam kurang lebih 150 centimeter itu ternyata bukan terbangkalai, tapi belum dikerjakan karena masih menunggu desain. 

Itu yang disampaikan Nova Harianto ST.MT sebagai PPK 2.3 , di Satker PJN Wil 2, BPJN Sumbar, pada Kamis (28/3/2024) saat dikonfirmasi via telepon.

"Bukan terbengkalai, yang dimaksud terbengkalai itu pekerjaan sedang dikerjakan terus ditinggal,"jelas Nova.

Tapi, kerusakan jalan ini kan akibat dari curah hujan tinggi beberapa hari lalu, kerusakan nya butuh pekerjaan struktur, maka menunggu kepastian desain, sementara di pasang rambu dulu, kata Nova mengakhiri.

Sampai sekarang jalan yang terban itu disinyalir belum ada penanganan dan masih berlubang.  Pekerjaan penanganan jalan itu masih tahap pemasangan batu atau membuat pondasi. Terlihat tumpukan material batu dan pasir berada mengelilingi jalan yang longsor itu.


Kerusakan jalan bukan hanya terjadi di KM 20, tetapi di KM 29 dan di Siguntur juga rusak dan perlu penanganan cepat. Walaupun kerusakan jalan tersebut terbilang kecil, tetapi dikhawatirkan bisa menjadi sebuah jebakan bagi pengguna jalan. Apalagi bila tidak ada rambu-rambu peringatan di lokasi jalan rusak itu.

Seperti jalan nasional di KM 29. Ada lubang sedalam 150 centimeter berada dekat dengan bahu jalan tanpa ada rambu-rambu. Ditambah posisi lubang tersebut berada pada belokan.


Dan pada badan jalan nasional di Siguntur, bahu jalan (Beton) ambruk diduga akibat longsor. Dikhawatirkan, karena kerusakan jalan tidak terlalu parah, tapi bisa membahayakan pengguna jalan.

Hingga berita ditayangkan media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.(cr)


MR.com, Padang| Pembangunan infrastruktur jembatan akses menuju Rumah Sakit(RS) Unand dikhawatirkan akan menuai persoalan nantinya. Sebab, proyek jembatan yang digawangi Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar itu diduga tidak memiliki mutu dan kualitas seperti yang diharapkan.

Pasalnya, pekerjaan kontruksi jembatan yang dilakukan PT. Indothara Multi Artha sebagai kontraktor pelaksana, dan PT. Konsulindo Citra Ernala selaku Konsultan pengawas senilai Rp. 7.586.632.312,92 melalui APBD TA 2023 itu saat ini kondisinya terlihat miring. 

Saat tim media mitrarakyat.com menyusuri lokasi jembatan pada Rabu(27/3/2024), terlihat kemiringan struktur jembatan ada pada tiang sebelah kiri, apabila kita melihatnya dari arah RS Unand.

Bukan hanya pandangan dari tim media saja yang menduga kalau infrastruktur jembatan tersebut terlihat miring. Saat diminta tanggapan dari seorang pengunjung RS Unand terkait penglihatannya sendiri terhadap jembatan itu. Pengunjung itupun mengatakan hal yang sama, iya bangunan jembatan itu terlihat miring.

"Iya kalau kita perhatikan secara seksama, tiang sebelah kiri jembatan ini lebih rendah dari pada sebelah kanan jadinya kelihatan miring,"kata pengunjung itu singkat.

Selain menyangkut kemiringan struktur jembatan, yang akan manjadi persolan lagi terkait mutu beton pada bangunan abutment jembatan. Disinyalir, mutu beton untuk abutment tidak sesuai spesifikasi.

Karena, didalam beton bangunan abutment tersebut, terlihat beton mengandung kayu dan batuan. Dengan adanya kayu dan batu didalam beton tersebut, bangunan abutment diduga juga tidak memiliki mutu dan kualitas yang baik.

Sementara, diketahui proyek jembatan RS Unand ini merupakan salah satu kegiatan Dinas BMCKTR Sumbar. Proyek jembatan ini masuk dalam salah satu proyek strategis, dan ada dalam kawalan bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat di tahun 2023.

Saat ini pembangunan infrastruktur jembatan RS Unand tahap I sudah tuntas. Dan menurut informasi yang media terima, proyek jembatan direncanakan akan lanjut tahap II pada tahun 2024 ini.

Dalam pelaksanaan tahap I, pekerjaan jembatan diduga tidak sesuai ekspektasi yang diharapkan masyarakat, bagaimana lagi untuk dilanjutkan ketahap berikutnya..?

Hingga berita ini ditayangkan, media masih dalam upaya mengumpulkan data-data. Dan media juga sudah melakukan upaya konfirmasi kepada PPK (Adratus), PPTK (Yufrizal), serta Kepala Dinas BMCKTR Sumbar (Erasukma). Namun pihak tersebut disinyalir belum bisa memberikan penjelasan masing-masing.(cr/tim)

Kepala BWSS V Padang,M.Dian Alma'ruf saat mendampingi Menteri PUPR M.Basuki Hadimuldjono dan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah saat mengunjungi lokasi terdampak banjir di Kab.Pessel beberapa waktu lalu 
(sumber foto, Instagram Pupr_sda_sumatera5)
MR.com, Pessel| Menanggapi keluhan masyarakat Kampung Sungai Sangki, Kenagarian Barung-barung Belantai, Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan beberapa waktu lalu. Masyarakat tersebut sedih karena diterpa banjir lagi, disinyalir banjir yang terjadi kemarin karena luapan air irigasi yang tersumbat oleh material kayu dan tanah yang dibawa banjir pada 7 Maret lalu. 

Akibatnya, air menggenangi pemukiman warga setempat. Sementara, menurut keterangan dari salah seorang warga bernama Hendro (40 tahun) hujan yang mengguyur kampung itu tidak terjadi tidak waktu yang lama dan dengan curah hujan pun menurutnya biasa saja.

Selanjutnya kekecewaan masyarakat karena diduga tidak mendapat respon dari BWS Sumatera V Padang saat memohon bantuan untuk menangani saluran irigasi yang tersumbat dan sekaligus membantu masyarakat untuk mengeruk tanah yang menimbun rumah mereka.


"Dengan tidak bermaksud riya dan ingin dipuji siapapun setelah membaca tulisan di media ini sebelumnya, akhirnya dengan terpaksa kami harus menyampaikan apa yang sudah dan sdg dilakukan BWS Sumatera V Padang," kata Kepala BWS Sumatera V Padang, M. Dian Alma'ruf  menanggapi hal tersebut pada Ahad (24/3/2024) via telepon.

Kejadian banjir tanggal 7-8 Maret di Kab. Pessel karena curah hujan sangat tinggi sekitar 396 mm/h yang turun hampir merata di wilayah tersebut . "Menyebabkan naiknya muka air sungai Batang Tarusan dan sungai lain di Pessel yang merupakan sungai-sungai yang ada dibawah kewenangan pemprov sumbar,"terang Dian Alma'ruf.

Baca berita terkait: Masyarakat Kampung Sungai Sangki Kecewa, Hendro Sebut Pihak BWSS V Padang Diduga Tidak Merespon Permohonan Warga

"Deras nya hujan juga menyebabkan erosi dari gunung/bukit sekitar, yang keadaannya sudah dirambah dengan tidak bertanggungjawab, terlihat banyaknya batang batang pohon sisa penebangan," ujarnya lagi.

Dengan kondisi seperti itu BWS S V Padang, kata Kabalai M. Dian Alma'ruf, kamia (BWSS V Padang.red) tidak akan tinggal diam. Walaupun wilayah sungai ada dibawah kewenangan Provinsi, kami turut berjibaku bersama institusi lain dan masyarakat mengatasi dampak bencana yang terjadi, ungkap M.Dian Alma'ruf.

Seterusnya Kabalai tersebut memaparkan hal- hal yang telah dilakukan BWSS V Padang. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Pemkab Pessel. Dan berikut yang telah dan sdg ditangani BWSS V Padang dalam mengatasi dampak bencana di Pessel: 


1. Tanggal 9 Maret BWS mengirimkan 1 alat berat untuk ikut membuka jalan di daerah kampung Bendi dan Duku.

2. Kemudian tanggal 11 ditambah lagi 1 alat excavator mini untuk menjangkau areal bencana dengan akses terbatas.(kedua alat tersebut saat ini masih di Pessel)

3. Sesuai permintaan Pemkab, setelah membuka jalan, kami pindahkan 1 alat excavator tersebut untuk menangani batang Salido yang dikhawatirkan jika terjadi hujan kembali akan merobohkan pemukiman masyarakat.

3. Tanggal 12 menurunkan 5 pompa alkon untuk membersihkan tempat ibadah serta rumah penduduk, dengan target pertama disekitar Barung-barung Belantai. Dan saat ini 5 pompa tersebut masih di lapangan.

4. BWS juga mencoba menanggapi keluhan masyarakat tentang sulit nya air bersih, dengan mengeborkan air di 2 lokasi, 1 di masjid dan 1 lagi di pasar, namun karena kondisi lapisan tanah nya yang sulit ditembus mata bor, maka sudah tujuh (7) hari ini masih coba dilakukan pengeboran.

5. Setelah menangani batang salido, kemudian alat excavator mini dan excavator standar diturunkan di areal D.I Sawah Laweh yang juga tertimbun akibat longsor dan banjir. Saat ini kedua alat tersebut masih di lapangan.

6. Hal lain yang dilakukan BWSS V Padang, sesuai arahan Menteri PUPR untuk membersihkan areal bendung Sawah Laweh, dan ini sudah selesai dikerjakan.

7. BWS juga sudah melakukan desain untuk pengamanan jembatan di sungai Batang Palangai, dan kemudian segera akan menangani fisiknya setelah penanganan pengamanan jembatan di arah Bandara (Sungai Batang Anai).

8. Rencana hari senin BWS akan menurunkan tim geolistrik untuk mengetahui sumber aquifer di Pessel, untuk memudahkan pengeboran.

Dian menyampaikan melalui media kepada masyarakat Kampung Sungai Sangki, Nagari Barung Barantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan untuk bersabar.

"Jadi untuk lokasi lain yang terdampak bencana seperti yang media maksud, mohon disampaikan kepada masyarakat untuk bersabar. Karena saat ini alat berat kami juga masih bekerja mengatasi dampak banjir dan longsor di saluran irigasi sawah Laweh. Penanganan di BKP 6 irigasi sawah Laweh dan penganan di batang salido Selesai di bkp 6, alat coba pindahkan ke lokasi bencana lain," tutup Kepala BWS Sumatera V Padang itu.

Media masih dalam upaya konfirmasi kepada pihak terkait lainnya sampai berita ini ditayangkan.(cr)

Mitra

{picture#http://2.bp.blogspot.com/-XccjilccW3o/WvaXDidXfzI/AAAAAAAABh4/uSZS7TnCbfc4FwXpWuQb2n8Fgh6BY9x7ACK4BGAYYCw/s1600/logo3.png} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Powered by Blogger.