#Kajati #Kajari #Sumbar #Pasbar #Pasbar #Pasbar #IMI #sunatanmasal #pasbar #kolaboraksi 17 Agustus AAYT Administrasi Agam Aia Gadang Air mata Ajudan Akses Aksi Amankan Ambulance Anam Koto Anggaran APD Arogan Aset Asimilasi ASN Atlet ATR Aturan Babinkamtibmas Baharuddin Balon Bandung Bansos Bantah Bantuan Batu Sangkar Bawaslu Baznas Bebas Bedah Rumah Belajar Belanja Bencana Berbagi Berjoget Bhakti Bhayangkara Bhayangkari Bina Marga BK BKPSDM BLPP BLT Dana Desa BNN BNNK Bocah Bogor Box Redaksi Boyolali BPBD BPK RI BPN BTN BTT Bukittinggi Bully Bupati Bupati Pasbar Cacat Hukum Calon Camat Cerpen Corona Covid Covid 19 Covid-19 CPNS cross dampak Dana Dandim Data Demo Dermawan Dharmasraya Dilaporkan dinas Dinkes Dinsos Direktur Disinfektan DPC DPD DPD Golkar DPD PAN DPP DPRD DPRD Padang DPRD Pasbar Dukungan Duta Genre Emma Yohana Erick Hariyona Ershi Evakuasi Facebook Forkopimda Formalin Fuso Gabungan Gempars Geoaprk Gerindra Gor Gudang gugus tugas Hakim HANI Hari raya Haru. Hilang Himbau Hoax Hujat Hukum Humas HUT Hutan Kota idul adha Ikan Tongkol Iklan video Ikw Ilegal mining Incasi Inspektorat Intel Internasional Isolasi Isu Jabatan Jakarta Jalan Jambi Jateng Jubir Jumat berbagi Jurnalis Kab. Solok Kab.Agam Kab.Pasaman Kab.Solok Kabag Kabid Kabupaten Pasaman Kader Kadis Kajari Kalaksa Kanit Kapa Kapolres Karantina Kasat Kasi KASN Kasubag Humas Kasus Kebakaran Kejahatan Kemanusiaan Kemerdekaan Keracunan Kerja Kerja bakti kerjasama Kesbangpol Kesra Ketua Ketua DPRD Kinali KKN Kodim KOK Kolaboraksi Komisi Komisioner KONI KONI PASBAR Kontak Kontrak Kopi Korban Korban Banjir Korupsi Kota Padang Kota Solok KPU Kriminal kuasa hukum Kuliah Kupon Kurang Mampu Kurban Labor Laka Lantas Lalulintas Lantas Lapas Laporan Laporkan Laskar Lebaran Lembah Melintang Leting LKAAM Maapam Mahasiswa Maligi Masjid Masker Medsos Melahirkan Mengajar Meninggal Mentawai metrologi Milenial MoU MPP MRPB MRPB Peduli MTQ Mujahidin Muri Nagari Narapidana Narkoba Negara Negatif New Normal New Pasbar News Pasbar Ngawi ninik mamak ODP OfRoad Oknum olah raga Operasi Opini Opino OTG PAC Pada Padang Padang Panjang Padang Pariaman Painan Pakar Pandemi Pangan Pantai Maligi Panti Asuhan Pariaman Paripurna pariwara Pariwisata Partai Pasaan Pasaman Pasaman Barat Pasbar Pasbat Pasien Paslon Patuh Payakumbuh Pdamg PDIP PDP Peduli peduli lingkungan Pegawai Pelaku Pelanggaran Pemalsuan Pemasaran pembelian Pembinaan Pemda Pemerasan Pemerintah Pemilihan Pemko Padang Pemuda Penanggulangan penangkapan Pencemaran Pencuri pendidikan Pengadaan Pengadilan Penganiayaan Pengawasan Penggelapan Penghargaan penusukan Penyelidikan Penyu Perantauan Perawatan Perbatasan Peredaran Periode Perjalanan perkebunan Pers Pertanahan Perumda AM Kota Padamg Perumda AM Kota Padang Perumda Kota Padang Pessel Pilkada Pinjam PKH PKK Plasma Plt PN PN Pasbar PNS pol pp Polda Sumbar Polisi Politik Polres Polres Pasbar Polsek Pos Pos perbatasan Positif posko potensi PPM Prestasi PSBB PSDA Puan PUPR Pusdalops Puskesmas Pustu Rapid Test razia Rekomendasi Relawan Reses Reskrim Revisi RI RSUD RSUP M Djamil RTLH Rumah Sakit Rusak Sabu Samarinda Sapi SAR Satgas Satlantas SE Sekda Sekda Pasbar Selebaran Sembako Sertijab Sewenang wenang Sidak sijunjung Sikilang Singgalang sirkuit SK Snar Solo Solok Solok Selatan SolSel sosial Sosialisasi Sumatera Barat Sumbar Sumbar- Sumur Sunatan massal sungai surat kaleng swab Talamau Talu Tanah Tanah Datar Target Tata Usaha teluk tapang Temu ramah Terisolir Terminal Tersangka Thermogun Tidak layak Huni Tilang tipiter TMMD TNI TNI AL Tongkol TP.PKK tradisional Transparan trenggiling tuak Tukik Tumor Ujung Gading Ultimatum Uluran Unand Upacara Update usaha usir balik Verifikasi Virtual wakil bupati Wali Nagari wartawan Waspada Wirid Yasin Yamaha Vega Yarsi Yulianto ZI Zona Hijau Zona Merah

Mahdiyal Hasan Sorot Pelaksanaan Proyek Polder Kolam Retensi Aspolda Milik BWSS V Padang, Diduga Pekerjaan Tidak Sesuai Spesifikasi


MR.com, Padang|Pasca peletakan batu pertama oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol. Teddy Minahasa pada pembangunan polder atau kolam retensi Aspolda di Padang. 

Hingga saat ini pelaksanaan proyek milik Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang (BWSS V Padang) itu belum menunjukkan progres fisik yang signifikan.

Sementara, bila merunut pada tanggal dimulainya pekerjaan itu 14 Februari 2022 sampai 14 Oktober 2022. Seharusnya, pekerjaan yang ditenggarai Satker SNVT PJSA WS Indragiri-Akuaman, WS Kampar,WS Rokan Sumbar itu sudah memasuki masa kerja 100 hari dari 240 hari yang direncakan.

Hal ini menjadi sorotan Mahdiyal Hasan SH, Aktivis Anti Korupsi dan penggiat hukum Sumatera Barat. Mahdiyal mengatakan pelaksanaan proyek pembangunan polder atau kolam retensi ini patut menjadi perhatian dan pengawasan kita semua.

Sebab, meminimalisir atau mencegah terjadinya tindakan korupsi terhadap keuangan negara, jauh lebih baik dan efisien dari pada melakukan penindakan nantinya, ujar Mahdiyal Hasan, Sabtu (4/6/2022) di Padang.

Selain masalah keterlambatan dimulainya pekerjaan tersebut. Ada hal lain yang patut kita awasi pada proyek Kementerian PUPR itu. Ini menyangkut teknis dan spesifikasi dalam melaksanakan pekerjaan oleh CV. Bulat Air.

Sebab material yang digunakan menurut Mahdiyal diduga kuat tidak sesuai dengan speks yang ada di dokumen kontrak.

"Mulai dari besi, pasir silika dan split , warmes yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan saluran U ditch procast, sangat dikhawatirkan tidak mengacu pada spek," ujar Mahdiyal.


Dijelaskannya, pada dokumen kontrak untuk material saluran U Ditch Procast disebut rekanan harus menggunakan produk pabrikasi dengan kekuatan beton K-225.

Karena menurutnya, komponen yang kuat dan berkualitas begitu di butuhkan dalam pembangunan polder atau kolam retensi ini, sehingga menghasilkan mutu bangunan saluran U Ditch Procast yang maksimal.

Sementara pada pembangunan polder atau kolam retensi ini, saat dilapangan ditemukan awak media, material untuk saluran U ditch dibuat secara manual oleh rekanan, ungkap pengacara muda itu.

" Tampak jelas ini tidak sesuai dengan dokumen kontrak, dan apakah kekuatan beton untuk saluran U Ditch bisa didapatkan sesuai spek saat dilakukan uji labor, hal itu sangat diragukan," ujarnya.

Kita khawatir hasil produksi saluran U Ditch Procast yang dibuat rekanan itu tidak sesuai speks yang seharusnya. Sebab dibandingkan dengan produk pabrikasi, cara manual sudah pasti berbeda metode cara membuatnya dan alat yang digunakan, lanjut Mahdiyal.

"Karena, dilihat dari metode cara pembuatan dan material yang dipakai untuk memproduksi beton saluran U Ditch tersebut, diduga kuat tidak sesuai spesifikasi dan tidak SNI,"imbuhnya.

Jadi wajar publik khawatir kalau pelaksanaan proyek yang demikian akan menjadi akar permasalahan nantinya. Untuk itu kepada seluruh stakeholder yang terkait untuk bersama-sama melakukan pengawasan, pungkasnya.

Beberapa sumber menjelaskan, cara membuat saluran U Ditch membutuhkan komponen beton precast yaitu campuran material bermutu seperti semen, pasir silika, air, lalu ditambahkan batu split dan besi wiremesh sebagai tulangan.

Saat dikonfirmasi kepada Refi sebagai pelaksana lapangan dari CV. Bulat Air menyangkut hal itu. Kami siap dilakukan  uji labor terhadap speks kekuatan beton saluran U Ditch Procast ini sebelum dipasang, tegasnya pada Jum'at (3/6/2022) di lokasi pekerjaan.

"Memang benar untuk material beton saluran U Ditch tersebut, sebagian kita buat sendiri dan sebagian lagi kita menggunakan produk pabrikasi," terangnya.

Dan apabila nanti waktu dilakukan pengetesan atau uji labor oleh pihak BWSS V Padang, apabila terhadap mutu beton U Ditch Procast ternyata tidak sesuai spesifikasi, kami siap dengan segala konsekuensinya, tegas Refi.

Diakui Refi, proyek senilai Rp7.184.913.000.000 di kerjakan CV.Bulat Air itu memang terlambat dengan waktu yang sangat jauh. Namun, keterlambatan mulai pekerja itu karena ada masalah administrasi.

"Keterlambatan pekerjaan karena ada masalah administrasi yang belum selesai. Tapi kita tetap dengan komitmen dan selalu konsisten kalau pekerjaan ini akan kita selesaikan sesuai dengan aturan dan spesifikasi yang ada" tegas Refi lagi.

Waktu dilapangan, pembangunan kolam retensi  Asrama Polda seluas 2400 meter persegi  itu saat ini pekerjaannya masih tahap penggalian dan pembuatan material saluran U ditch procast.

Hingga berita diterbitkan, media masih upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.(cr/tim)

Posting Komentar

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.